Kisah Benteng Somba Opu, Tempat Bersejarah di Makassar yang Konon Sulit Ditaklukkan VOC

Afif Khoirul M

Penulis

Foto Benteng Somba Opu, tempat bersejarah di Makassar.

Intisari-online.com - Salah satu benteng yang cukup terkenal di Indonesia adalah Benteng Somba Opu di Makassar.

Benteng ini merupakan peninggalan kerajaan Gowa-Tallo, sekaligus tempat bersejarah di Makassar.

Dibangun oleh Sultan Gowa ke-9, Daeng Matanre Karaeng Tmapa'risi Kallona tahun 1525.

Pembangunan ini tidak selesai dalam satu periode kekuasaan sehingga kemudian dilanjutkan sultan Gowa ke-12, Karaeng Tunijallo dan Sultan Alaudin.

Kemudian benteng ini disempurnakan dan dijadikan benteng induk, pusat perniagaan dan berlabuhnya kapal, serta pusat pemerintahan kerajaan Gowa oleh Sultan Hasanuddin.

Selain menjadi tempat pertahanan, benteng ini juga dijadikan pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa pertengahan abad ke-16.

Benteng ini menjadi pusat perdagangan setelah Daeng Matanre Karaeng To Mapa'risi Kallona tahun 1510 memindahkan pusat kerajaan ke Somba Opu.

Lokasinya di delta Sungai Jeneberang, benteng ini menjadi pusat Kerajaan Gowa yang sudah menyatu dengan Tallo.

Benteng Somba Opu pun kemudian menjadi pusat permukiman bahkan menjadi pusat kota.

Penduduk yang tinggal di benteng tidak hanya warga Gowa saja tetapi banyak penduduk dari seluruh dunia ada di sini.

Seperti penduduk dari Denmark, Inggris, Portugal, dan Gujarat banyak yang tinggal dan melakukan perdagangan di sini.

Baca Juga: Ada Peninggalan Berusia 3 Abad, Inilah 5 Tempat Bersejarah di Makassar

Mereka mendirikan kantor di dekat benteng kemudian menjadikannya sebagai pasar dan pusat keramaian di muara Sungai Je'neberang.

Pelabuhan Makassar ini sudah dikenal sebagai pintu masuk ke kawasan timur Indonesia.

Kota yang terletak di selatan Sulawesi ini memiliki sejarah sebagai bandar niaga yang besar.

Hingga akhir abad ke-15 Makassar belum menjadi pusat perdagangan di Nusantara.

Perubahan itu baru terjadi pada abad ke-16 di mana perpindahan pedagang muslim dari Malaka oleh Portugis tahun 1511.

Pedagang ini pindah melalui Malaka, menuju ke Makassar menetapkan para pedagang muslim di Makassar dan fondasi terbentuknya pelabuhan.

Kemajuan yang dicapai Makassar dengan sistem perdagangan bebas ini menjadi ancaman bagi VOC.

Pada saat itu VOC gencar melakukan sistem monopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Para pedagang Makassar menembus monopoli Belanda yang ditetapkan di Maluku.

Akhirnya gesekan terjadi antara VOC dengan kerajaan Gowa-Tallo, dan butuh waktu hingga puluhan tahun bagi Belanda menakulukkan Benteng Somba Opu.

VOC berhasil menguasai Makassar dengan bantuan kerajaan Bone tahun 1660-an.

Baca Juga: Termasuk Jejak Kerajaan Sriwijaya, Inilah 5 Tempat Bersejarah di Palembang

Kerajaan Bone berhasil menghancurkan pusat kekuasaan kerajaan Gowa-Tallo, hingga peperangan berakhir dengan perjanjian Bongaya.

Perjanjian tersebut antara Sultan Hasanuddin dengan VOC, yang berakhir dengan penghancuran seluruh benteng termasuk Benteng Somba Opu.

Ketahanan Benteng Somba Opu yang yang berhasil ditaklukkan Belanda dalam waktu puluhan tahun.

Menjadi bukti bahwa Benteng Somba Opu merupakan salah satu benteng yang sulit ditaklukkan Belanda.

Artikel Terkait