Find Us On Social Media :

Bukan karena Muncul Tiba-tiba, Ini 4 Pulau Paling Misterius yang Punya Kisah Masa Lalu Aneh

By Khaerunisa, Rabu, 11 Januari 2023 | 20:50 WIB

Pulau Daksa. Ilustrasi pulau paling misterius.

Atol (pulau karang yang berbentuk cincin) tersebut sekarang dikelola oleh US Fish and Wildlife agency, dengan pengecualian Pulau Cooper, yang dimiliki oleh The Nature Conservancy.

Atol dibentuk oleh terumbu karang yang tumbuh yang menyebabkan beberapa kapal karam.

Pulau itu disebut dihantui oleh para pelaut yang meninggal di sana.

Tempat itu juga menjadi latar pembunuhan ganda yang sensasional pada tahun 1974 yang kemudian menjadi inspirasi novel dan miniseri berjudul And the Sea Will Tell.

4. Pulau Clipperton

Pulau Clipperton adalah atol karang di selatan Meksiko dan barat Guatemala di Pasifik.

Pulau ini pertama kali diklaim oleh orang Prancis, kemudian orang Amerika, yang menambangnya untuk guano.

Meksiko mengambil kepemilikan pada tahun 1897, dan mengizinkan perusahaan Inggris untuk menambang guano di sana.

Sekitar tahun 1910, Meksiko mengirim 13 tentara untuk menjaga pulau itu.

Mereka ditemani oleh istri mereka dan beberapa pelayan, dan tak lama kemudian anak-anak lahir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2023: Hati-Hati Zodiak Ini Diramalkan Rentan Putus Tahun 2023

Penghuni pulau lainnya adalah penjaga mercusuar penyendiri bernama Victoriano Álvarez.

Pada tahun 1914, kapal pasokan berhenti datang karena Perang Saudara Meksiko, dan kekurangan gizi mulai terjadi.

Para prajurit yang tinggal di pulau itu mulai mati, sampai hanya tersisa tiga istri dan anak-anak mereka. Victoriano Álvarez, penjaga mercusuar, juga selamat.

Álvarez menguasai orang-orang yang selamat dan menyatakan dirinya sebagai raja pulau itu.

Dia menghabiskan beberapa tahun berikutnya meneror wanita dan anak-anak di Pulau Clipperton, sampai mereka bersatu untuk membunuhnya.

Pada tahun 1917, penduduk pulau terakhir yang masih hidup, tiga wanita dan delapan anak kurang gizi, diselamatkan dan dievakuasi oleh kapal Amerika.

Kepemilikan pulau dikembalikan ke Prancis, yang mengoperasikan mercusuar di Pulau Clipperton, tetapi setelah Perang Dunia II pulau itu benar-benar ditinggalkan.

Sekarang, hanya ada ekspedisi ilmiah sesekali ke sana.

Baca Juga: Mengapa Para Wali Songo dalam Berdakwah Menggunakan Pendekatan Tadrij dan ‘Adamul Haraj?

(*)