Find Us On Social Media :

Jadi Inspirasi Film 'Gotti', Begini Kisah Bos Besar Mafia yang Mengendalikan Salah Satu Sindikat Kejahatan Terorganisir Terbesar di New York

By Mentari DP, Rabu, 11 Januari 2023 | 08:30 WIB

Film Gotti di bioskop Trans TV malam ini yang menceritakan kisah nyata dari John Gotti, mafia Kota New York.

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah menonton film Gotti?

Jika belum, Anda bisa menyaksikan film Gotti di bioskop Trans TV pada hari Rabu (11/1/2023) pukul 23.45 WIB.

Film Gotti merupakan film kejahatan biografi Amerika tahun 2018 tentang mafia Kota New York John Gotti, disutradarai oleh Kevin Connolly, dan ditulis oleh Lem Dobbs dan Leo Rossi. 

Film ini dibintangi John Travolta sebagai Gotti, bersama istrinya di kehidupan nyata Kelly Preston sebagai istri Gotti Victoria dalam film terakhirnya.

Apakah film Gotti merupakan kisah nyata?

Jawabannya adalah ya.

Gotti atau John Gotti merupakan seorang bos besar mafia sekaligus kepala keluarga Gambino.

Dia terkenal di tengah  masyarakat pada abad ke-20 karena gayanya yang penuh pesona sekaligus kejam.Gotti membangun dinasti mafia hingga mendapat julukan Dapper Don.

Namun pada akhirnya, aksi Gotti itu terendus oleh penegak hukum hingga dirinya menjadi buron. 

Dilansir dari amctheatres.com pada Rabu (11/1/2023), Gotti lahir di Bronx pada tahun 1940 dari keluarga miskin yang akhirnya memiliki 13 anak. John Gotti sendiri adalah anak kelima.

Baca Juga: Bikin Leonardo DiCaprio Dapat Oscar, Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Sosok Asli Hugh Glass dalam Film The Revenant

Ayah Gotti berjuang untuk menafkahi keluarganya, sebuah fakta yang diperburuk oleh kebiasaan berjudi yang memicu pemberontakan John muda dan perilaku kriminal remaja.

Pria yang akan menjadi penguasa kejahatan itu dikaitkan dengan geng jalanan mulai usia 12 tahun.

Dengan cepat dia beralih dari perilaku preman umum ke pencurian mobil dan truk, membajak truk keluar dari bandara yang akhirnya berganti nama menjadi JFK di New York.

Geng yang bergabung dengan Gotti berafiliasi dengan keluarga kriminal Anastasia, sebuah organisasi yang pada akhirnya akan menjadi keluarga Gambino.

Sikap kurang ajar Gotti menarik perhatian Aniello Dellacroce, seorang capo di keluarga Anastasia yang, di masa mudanya, menghindari polisi dan gangster saingan dengan berjalan-jalan di New York berpakaian seperti seorang pendeta. 

Dellacroce lantas membimbing Gotti tetapi tidak dapat mengajarinya segalanya tentang menjauh dari FBI.

Pada pertengahan tahun 60-an dia telah dipenjara lebih dari sekali, dan kemudian pada tahun 1968 dia ditangkap oleh FBI karena membajak barang di bandara.

Saat keluar dengan jaminan dia ditangkap lagi karena mencuri rokok dan akhirnya dia menghabiskan waktu kurang dari tiga tahun di penjara.

Gotti dibebaskan pada tahun 1972 dan kembali ke aktivitas massa lamanya.

Dia dan Dellacroce semakin dekat di awal tahun 70-an saat Gotti membuktikan nilainya kepada keluarga kriminal, terutama saat dia bekerja sebagai penegak hukum.

Gotti disebut sebagai capo akting atau kepala unit mafia.

Baca Juga: Jadi Latar Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta, Ini Alasan Mengapa Sultan Agung Sangat Membenci VOC

Gotti berulang kali masuk penjara. Misalnya pada 1974 saat dia ditangkap karena tuduhan pembunuhan.

Pada tahun 1977, setelah menghabiskan dua tahun di penjara, Gotti dibebaskan. Dia langsung  secara resmi diinisiasi ke dalam keluarga Gambino.

Di sini, aktivitas Gotti benar-benar meningkat, dan keburukannya meningkat secara eksponensial.

Misalnya dia mencuri uang tunai dan perhiasan senilai hampir 6 juta Dollar AS, menjadikannya perampokan uang tunai terbesar yang pernah ada di AS. 

Pada tahun 1980, setelah putra Gotti yang berusia 12 tahun tewas dalam suatu kecelakaan, pria yang bertanggung jawab menghilang, mungkin atas perintah Gotti.

Gotti lalu bersaing dengan Paul Castellano, penjabat kepala keluarga Gambino. Hingga Castellano tewas.

Sebulan kemudian, Gotti dikukuhkan sebagai kepala keluarga Gambino.

Jabatan itu membuatnya mendapat julukan "Teflon Don" karena sering mengancam saksi, menyuap anggota juri, membom informan dan saingan, dan memerintahkan pembunuhan.

Suatu hari, FBI mulai mengejar Gotti.

Pada tahun 1990 Gotti ditangkap atas tuduhan pemerasan, dan juga dituduh melakukan lima pembunuhan, konspirasi pembunuhan, lintah darat, perjudian ilegal, penghalang keadilan, penyuapan dan penghindaran pajak.

Pada tahun 1992 Gotti dinyatakan bersalah dalam segala hal, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Pada tahun 1998, ia didiagnosis menderita kanker tenggorokan. Dia lalu meninggal pada tahun 2002 di Pusat Medis AS untuk Tahanan Federal di Springfield, Missouri.

Baca Juga: Ada Peringatan Tsunami Pasca Gempa Bumi 7,5 Magnitudo di Maluku, Ini Tanda-tanda Tsunami yang Bisa Anda Cermati