Penulis
Intisari-Online.com– Pernahkah Anda mendengar mengenaiHutan Aokigahara?
Jika Anda pernah mendengar mengenaiHutan Aokigahara, itu berarti ada hal 'menyeramkan' yang mungkin sudah Anda gali sebelumnya.
Meski kedengarannya aneh, yang perlu Anda ketahui bahwaHutan Aokigahara merupakantempat yang populer untuk bunuh diri.
Hutan Aokigahara adalah tempat paling populer kedua di dunia untuk bunuh diri.
Sementara, tempat pertama paling populer untuk bunuh diri diduduki oleh Jembatan Golden Gate, San Francisco.
Lokasi Aokigahara terletak di dasar Barat Laut dari Gunung Fuji yang ikonik di Jepang.
Hutan Aokigahara berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Tokyo, Jepang.
Jika Anda berencana untuk pergi dengan kereta api, maka naiklah Kereta Api Fujikyu ke stasiun kereta Kawaguchiko kemudian Bus Retro.
Pintu masuknya ada di tempat parkir Gua Kelelawar Danau Sai.
Menurut statistik sejak tahun 1988, menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 100 orang bunuh diri di tempat itu.
Pada tahun 2010 saja, ada sekitar 247 percobaan bunuh diri, 54 di antaranya berhasil.
Hutan Aokigaharajuga disebut ‘Lautan Pohon’ karena lebatnya vegetasi di sana.
Pemandangan indah hutan ini ditambah dengan papan-papan yang bertuliskan:‘Silakan berkonsultasi dengan polisi sebelum Anda memutuskan untuk mati!’
Atau tulisan seperti ini: ‘Pikirkan tentang anak-anak Anda, tentang keluarga Anda’.
Kemudian juga kalimat semacam:Hidupmu adalah hadiah berharga dari orangtuamu’.
Meski begitu tulisan-tulisan tersebut nampaknya tak mampu mencegah orang-orang yang sudah bertekad bulat untuk bunuh diri.
Cara bunuh diri yang paling umum adalah gantung diri atau overdosis obat.
Hutan di dalamnya sangat lebat dan rimbun sehingga suara dari dalam tidak bisa terdengar.
Dikatakan bahwa ada deposit besi bawah tanah yang sangat besar di hutan yang mengganggu arah kompas.
Hal ini sering menimbulkan kebingungan dan orang cenderung tersesat.
Penduduk setempat mengatakan bahwa tempat itu telah dikaitkan dengan kematian sejak abad kesembilan belas.
Ubasute adalah kebiasaan di Jepang di masa lalu.
Menurut adat, seorang kerabat tua dibawa ke tempat terpencil seperti gunung atau hutan dan dibiarkan mati di sana.
Orang-orang percaya bahwa hutan itu dihantui oleh Yurei, arwah marah dari mereka yang ditinggalkan di sana untuk mati.
Spiritualis mengatakan bahwa pohon-pohon di sana juga dipenuhi dengan energi jahat yang telah terkumpul dari semua kasus bunuh diri di masa lalu.
Ada yang mengatakan bahwa orang yang frustrasi atau tertekan yang ingin mati secara misterius ditarik ke hutan Aokigahara oleh kekuatan gaib.
Kekuatan itu memberi isyarat kepada mereka untuk datang.
Beberapa dari mereka yang diselamatkan telah melaporkan bahwa mereka memiliki perasaan samar-samar ditarik ke arah hutan.
Sepertinya seseorang memaksa mereka untuk datang dan mengakhiri perjalanan mereka di sana.
Beberapa orang mengatakan bahwa tren ini dimulai setelah Seicho Matsumoto menerbitkan novelnya Kuroi Kaiju (Laut Hitam Pohon) pada tahun 1960.
Dalam novel tersebut, dua karakternya bunuh diri di Hutan Aokigahara.
Baca Juga: Dirudapaksa Oleh 100 Pria Berbeda dan Disiksa 550 Kali Inilah Kisah Mengerikan Junko Furuta
(*)