Sebutkan Isi Garis Besar dari Isi Kitab Tarjuman al-Mustafid, Karya Syekh Abdul Rauf Singkil?

Mentari DP

Penulis

Sebutkan isi garis besar dari isi kitab Tarjuman al-Mustafīd, karya Syekh Abdul Rauf Singkil?

Intisari-Online.com -Banyak karya-karya Syekh Abdul Rauf Singkil yang sempat dipublikasikan melalui murid-muridnya, di antaranya Tarjuman al-Mustafīd.

Sebutkan isi garis besar dari isi kitab tersebut?

Pertanyaan tentangsebutkan isi garis besar dari isi kitabTarjuman al-Mustafīd, karyaSyekh Abdul Rauf Singkil?adadi halaman 173.

Tepatnya padabuku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

Untuk jawabannya,bukalah halaman 158 dan mulai membaca pada sub bab e. Jejak dan Langkah Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili.

Dalam bab tersebut dijelaskan mengenai kisahSyekh Abdurrauf bin Ali al-Fansuri as-Singkili atau kisah Syekh Abdul Rauf Singkil dari Aceh.

Lahir pada 1024 H/1615 M dan wafat di Kuala Aceh pada tahun 1105 H/1693 M,Syekh Abdul Rauf Singkil merupakan ulama besar Aceh.

Di mana dia memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatra dan Nusantara.

Azyumardi Azra (Akademisi UIN Jakarta) menyatakan bahwa banyak karya-karya Syekh Abdurrauf Singkil yang sempat dipublikasikan melalui murid-muridnya.

Salah satu di antaranya adalahkitab Tarjuman al-Mustafīd.

Kita Tarjuman al-Mustafīd merupakan naskah pertama Tafsir Al-Qur’an yang lengkap berbahasa Melayu.

Baca Juga: Inilah Isi dari Kitab Tarjuman al-Mustafīd, Karya Syekh Abdul Rauf Singkil

Kitab tersebut banyak dipengaruhi karya Abdullah bin Umar bin Muhammad Syairazi al-Baidawi (w. 1286 H).

YakniTafsir Anwār al-Tanzil wa Asrār alTa’wīl, yang dalam bahasa Arab dan memang sudah legendaris di penjuru dunia.

Namun, karya tulis syekh asal Aceh itu juga tidak kalah terkenal.

Sebagai contoh,Tarjuman al-Mustafīddiketahui pernah terbit pada 1884 M/1885 M dalam edisi dua jilid di Istanbul, Turki.

Adapun karya-karyanya yang lain juga menjadi bacaan penting, baik oleh alim ulama maupun sultan-sultan Melayu.

Di samping itu, mubalig kelahiran Singkil ini, juga kerap memanfaatkan sastra sebagai medium penyebaran gagasan sufistik.

Sebuah syair karyanya yang terkenal adalahSyair Ma’rifatyang salinannya ditulis di Bukittinggi pada tahun 1859 M.

Baca Juga: Apa Itu Aliran Wujudiyah yang Ditemukan Syekh Nuruddin di Aceh?

Artikel Terkait