Siapakah Ulama Indonesia yang Pernah Diundang untuk Presentasi di Hadapan Para Ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Tahun 1870 M?

Mentari DP

Penulis

Inilah ulama Indonesia yang pernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M.

Intisari-Online.com -Siapakah ulama Indonesia yangpernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M?

Pertanyaan terkait Siapakah ulama Indonesia yangpernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M?adadi halaman 173.

Tepatnya padabuku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

Sementara jawabannya ada di halaman 146 dan pada sub bab a. Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani.

Ada berbagai ulama Indonesiayang tidak hanya memberi sumbangsih besar untuk Indonesia, tetapi mewarnai wajah dunia sampai saat ini.

Namun hanya ada satu ulama yang sesuai dengan kisah ini.

Ulama Indonesia ini pernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M.

Siapakah Beliau ini?

Rupanya ulama Indonesia yangpernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M adalahAbu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani.

SiapakahAbu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani?

Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar al-Tanara alJawi al-Bantani.

Baca Juga: Inilah Ulama Indonesia yang Pernah Diundang untuk Presentasi di Hadapan Para UlamaUniversitas Al-Azhar Kairo Mesir pada 1879 M

Tapi dia dikenal dengan nama Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani.

Dan lebih terkenal dengan nama Syekh atau Imam Nawawi Banten.

Namun, di seantero dunia,diadiberi gelar Sayyidul Hijaz (Maha Guru Jazirah Arab, Saudi Arabia sekarang).

Syekh Nawawi pernah menjadi imam di Masjidil Haram, mengajar di Haramain (sebutan lain dari Makkah Madinah), dan karya-karyanya tersebar juga di Timur Tengah.

Di kawasan Asia Tenggara, khususnya di dunia pesantren, karya-karyanya masih dipelajari, dikaji, dan ditelaah, bahkan sampai kini menjadi kurikulum tetap di pesantren.

Menurut Ray Salam T. Mangondana, peneliti di Institut Studi Islam, Universitas of Philippines, ada sekitar 40 sekolah agama tradisional di Filipina yang menggunakan karya Imam Nawawi sebagai kurikulum belajarnya.

Selain itu Sulaiman Yasin, dosen di Fakultas Studi Islam Universitas Kebangsaan Malaysia juga menggunakan karya beliau untuk mengajar di kuliahnya.

Tepat tahun 1870 M, para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir pernah mengundang Syekh Nawawi untuk memberikan kuliah singkat di suatu forum diskusi ilmiah.

Mereka tertarik untuk mengundang Syekh Nawawi karena sudah dikenal di seantero dunia.

Apalagi semuakarya Syekh Nawawi juga berbahasa Arab.

Baca Juga: Di Negara-negara ManaSyekh Yusuf Belajar Kepada Ulama-ulama Terkemukapada Tahun 1644?

Artikel Terkait