Penulis
Intisari-online.com - Argentina berhasil menjadi juara dunia, setelah mengalahkan Prancis di final Piala Dunia 2022.
Bahkan euforia tersebut sudah mulai terasa sejak Argentina lolos ke babak final.
Ribuan pendukung Argentina berdatangan ke Qatar, dan meningkat empat kali lipat, sejak kemenangan dengan Kroasia.
Padahal Argentina, adalah dengan dengan ekonomi yang sulit.
Dengan inflasi yang terus meningkat setiap bulannya mencapai 100%, hingga menghadapi risiko penjaarahan.
Namun, bagi orang Argentina sepak bola ternyata lebih dari itu, mereka rela melakukan apapun demi bisa melihat La Albiceleste, bertanding di babak final.
Fanatisme Argentina sangat besar, jika orang Eropa mengambil cuti demi menonton Piala Dunia.
Orang Argentina rela bolos demi menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding.
Menurut analis Di Stefano, orang Argentina rela menjual rumah mereka, dan siap tinggal dimanapun setelah mereka kembali dari Qatar.
Dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan Argentina masuk menjadi negara penyumbang pengunjung terbanyak Piala Dunia 2022.
Tentu saja alasannya adalag fanatisme yang tinggi, dan lebih jauh lagi di Argentina sepak bola seperti Agama dengan Diego Maradona sebagai Tuhannya.
Baca Juga: Sampai Picu Ucapan Rasis, Ini Makna Bisht yang Dikenakan Lionel Messi saat Angkat Trofi Piala Dunia
Maradona dianggap sebagai Tuhan, kematiannya pada 25 November 2020, tidak bisa diterima oleh penggemarnya.
Alejandro Veron (52), adalah seorang pendiri Gereja Maradonia, dia tak percaya dengan kematian idolanya tersebut.
"Diego tidak mati,dan dia tidak akan pernah mati untuk kita. Sebaliknya, dia lebih hidup dari sebelumnya," ujarnya kepada Religion Unplugged.
Bagi penduduk Argentina, sepak bola telah mempengaruhi jutaan nyawa, meski "Sang Tuhan" mereka meninggalkan warisan kontroversial.
Maradona terlahir dalam kemiskinan di daerah kumuh Buenos Aires, namun ia mencapai puncak kejayaan dalam sepak bola.
Bagi orang Argentina dia adalah simbol kerendahan hati, bakat, dan pertumbuhan pribadi, sebuah contoh bahwa sepak bola bisa menjadi jalan keluar dari kehidupan yang kurang mampu.
"Keselamatan," seperti yang pernah dijelaskan Maradona.
"Bagi orang Argentina, sepak bola adalah agama," kata Veron.
"Dan, jika setiap agama memiliki tuhannya, dewa sepakbola adalah Diego," sambungnya.
"Beberapa orang mendeskripsikan kami dengan kata-kata seperti 'penyembahan berhala' atau fanatik," kata Veron.
"Kami memang menganggap diri kami fanatik, tetapi kami mencoba untuk menjadi fanatik yang rasional," katanya.
Baca Juga: Juara Piala Dunia, Karier Lionel Messi Nyaris Gagal Gegara Penyakit Ini, Kondisi Seksual Jadi Ciri
"Kami percaya pada dua tuhan, satu hati, dan yang lainnya akal. Yang satu adalah Kristus, dan yang lainnya adalah Diego," sambungnya.
Sepak bola juga telah melekat dalam budaya Argentina, ini terlihat dari lahirnya pesepak bola berbakat dunia banyak yang lahir dari negara Amerika Selatan itu.
Kemenangan Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 dirayakan dengan meriah sambil mengibarkan bendera Argentina dengan nomor 10.
Nomor 10 kebetulan adalah nomor sakral yang sebelumnya dikenakan Diego Maradona, sebelum kini digunakan oleh Lionel Messi.
Jalanan Buenos Aires dipenuhi dengan lautan manusia yang berdesakan.