Jika seseorang menderita OCD, ia biasanya sering mengalami pikiran obsesif dan perilaku kompulsif seperti yang telah dijelaskan di atas.
Gangguan obsesif-kompulsif dapat mencakup obsesi dan kompulsi, tapi mungkin juga seseorang hanya memiliki gejala obsesi atau kompulsi.
Seseorang dengan gejala tersebut mungkin tidak menyadari bahwa tingkat obsesi dan kompulsi yang dilakukannya berlebihan atau masuk akal.
Sikap obsesi dan kompulsi pada penderita OCD dapat menghabiskan banyak waktu hingga menggangu rutinitas keseharian.
Beberapa contoh tanda dan gejala obsesi:
- takut terkontaminasi dengan menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain
- keraguan jika telah mengunci pintu atau mematikan kompor
- stres intens saat objek tidak diletakkan sesuai arah atau pada tempat tertentu
- keresahan saat membayangkan mengendarai mobil ke kerumunan orang
- pikiran terkait meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
- gambaran seksual yang tidak menyenangkan
- menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti menjabat tangan dengan orang lain.
Beberapa contoh tanda dan gejala kompulsi:
- mencuci tangan hingga kulit terasa bersisik
- memeriksa pintu beberapa kali untuk memastikannya sudah terkunci
- memeriksa kompor beberapa kali memastikannya mati
- menghitung dalam pola tertentu
- diam-diam mengucapkan doa, kata, atau frasa
- mengatur barang dalam letak tertentu.
Gejala Hipokondria
Gejala hipokondria di antaranya seperti berikut ini:
Baca Juga: Catat! Pakai Jaket Berlapis Justru Bisa Bikin Anda Kedinginan, Ini Cara Hangatkan Tubuh yang Tepat
1. Sering mencari info penyakit di Internet
Orang dengan hipokondria sangat sering mencari informasi di internet mengenai berbagai macam penyakit yang mungkin saja terjadi padanya. Kebiasaan ini pun dilakukan saat mengalami gejala ringan.