Penulis
Intisari-Online.com - Sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J terus bergulir.
PadaRabu (14/12/2022), hadir sejumlah saksi ahli dalam sidangkasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (15/12/2022), tercatat ada enam saksi ahli yang hadir, yaitu:
1. Aji Febrianto Ar-Rosyid,ahli poligraf dari Polri
2. Arif Sumirat,ahli balistik dari Puslabfor Polri
3. Fira Sania,ahli DNA
4. Irfan Rofik, ahli DNA
5. Heri Priyanto, ahli digital forensik
6. Sirajul Umum, membantu olah tempat kejadian perkara (TKP)
Dari enam saksi ahli, hanya keterangan dua saksi ahli yang disiarkan secara umum.
Dan inilahhasil dari sidang saksi ahli dalamkasus pembunuhan berencana Brigadir J. Khususnya terkaithasil ujipoligraf.
Poligraf adalahdeteksi kebohongan seseorang melalui gejala psikis yang membangkitkan reaksi fisiologis atau reaksi kebohongan.
Poligraf juga dikenal sebagai psycho physiological deception detection
Aji Febrianto Ar-Rosyid,ahli poligraf dari Polri, mengungkapkan bahwa hasil tes poligraf dari para terdakwa.
Hasilnya sebagai berikut:
- Ferdy Sambo = minus 8
- Putri Candrawathi = minus 25
- Kuat Ma'ruf = pertama plus 9 dan kedua minus 13
- Ricky Rizal (Bripka RR) = pertama plus 11 dan kedua plus 19
- Richard Eliezer (Bharada E) = plus 13
Berdasarkan hasil tersebut, maka Ajimenjelaskan bahwa hasil plus berarti terindikasi jujur. Sedangkanhasil minus terindikasi bohong.
Jika melihat hasil di atas, maka Aji bisa menyimpulkan bahwa beberapa terdakwaterindikasi berbohong.
Baca Juga: Ketika Tidak Ada SaksidanBukti Soal Pelecehan SeksualSelain PengakuanFerdy Sambo danPutri Candrawathi
Hanya kesaksian dari terdakwa Bripka RR dan Bharada E yang dinilai jujur.
Sementara hasil dua kali ujipoligraf yang dilakukan terhadap terdakwa Kuat Ma'ruf rupanya memberikan hasil berbeda.
Saat menjawabpertanyaan 'Kamu memergoki persetubuhan Ibu PC (Putri Candrawathi dan Yosua?',Kuat terindikasi jujur.
Akan tetapi diaterindikasi berbohong ketika menjawab pertanyaan 'Apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua?' dengan jawaban tidak.
Sehingga dalam catatannya, Aji menuturkan bahwa Kuat termasukterindikasi bohong.
Terakhir, hasil pasangan Ferdy Sambo danPutri Candrawathi yang sama-sama minus. Artinya keduanya terindikasi bohong.
"Kalau Sambo terindikasinya apa?" tanya hakimkepada Aji.
"Minus, terindikasi berbohong. Kalau PC terindikasi berbohong. Kalau Kuat, jujur dan terindikasi berbohong,"jawab Aji.
Seakurat apahasil ujipoligraf?
Dalam sidangPengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan itu, Aji menjelaskan seakurat apa hasil uji poligraf.
Di mana dia menuturkan bahwa tes poligraf mampumendekteksi kejujuran keterangan seseorang dengan akurasi mencapai 93%.
Tingkat akurasi itu sendiri berdasarkan jurnalyang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika.
"Jadi, kita bisa menentukan apakah diateridentifikasi bohong atau jujur, Yang Mulia," terang Aji.
Baca Juga: Ketika Susi ART Ferdy SamboTerdiam Saat Ditanya Siapa yang Melahirkan Anak Terakhir Ferdy Sambo