Find Us On Social Media :

Kini Maroko Kalahkan Portugal di Piala Dunia 2022, Dulu Panglima Perang Maroko Juga Berhasil Taklukkan Semenanjung Iberia

By Mentari DP, Minggu, 11 Desember 2022 | 14:30 WIB

Piala Dunia 2022 Qatar dan Kisah Panglima Perang Maroko yang berhasil menaklukan Semenanjung Iberia.

Intisari-Online.com - Maroko membuat kejutan besar dengan mengalahkan Portugal dengan skor 1-0 di babak perempatfinal Piala Dunia 2022 Qatar.

Kemenangan Maroko atas Portugal itu lantas memecahkan beberapa rekor di Piala Dunia 2022 Qatar.

Misalnya kemenangan Maroko ini menjadikan mereka negara Afrika pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.

Selain itu, sekali lagi, Maroko berhasil mengalahkan negara Semenanjung Iberia.

Sebelumnya di babak 16 besar, Maroko mengalahkan Spanyol lewat drama adu penalti.

Dua kemenangan Maroko atas dua negara Semenanjung Iberia membuat orang kembali mengingat bagaimana kisah panglima perang Maroko yang berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia.

Namanya adalah Thariq bin Ziyad.

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (11/12/2022), Thariq bin Ziyad adalah seorang panglima perang Bani Umayyah yang memimpin penaklukan atas Semenanjung Iberia pada tahun 711-718 M. 

Dari pantai utara Maroko, dia memimpin sekitar 7.000 pasukan untuk menaklukkan Al-Andalus.

Saat itu, Al-Andalus merupakan bagian dari Semenanjung Iberia yang meliputi Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar, dan sekitarnya.

Sosok Thariq dikenal sebagai ahli perang dan pandai menunggang kuda. 

Baca Juga: Sejarah Panjang 2 Musuh Bebuyutan, Jepang dan Korea Selatan yang Berhasil Kalahkan Spanyol dan Portugal

Sebelum Thariq bin Ziyad datang untuk menaklukkan Semenanjung Iberia, dulu wilayah ini dikuasai oleh Roderick, raja Visigoth yang kejam.

Sanking kejamnya Raja Roderick memperkosa dan menghamili seorang putri dari pemimpin benteng Visigoth yang bernama Julian.

Julian yang marah lalu meminta bantuan Musa bin Nusayr untuk menyerang Roderick.

Awalnya, Musa ragu. Oleh karenanya, dia meminta izin kepada Khalifah Al-Walid untuk menaklukkan Semenanjung Iberia. Izin diberikan.

Musa lalu mengerahkan pasukan yang oleh Tarif bin Malik atau Abu Zar'ah. Pasukan ini berhasil. Namun Musa belum puas.

Dia lalu mengirim Thariq bin Ziyad untuk penyerangan yang lebih besar.

Dibantu oleh sekitar 7.000 pasukan, Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan Raja Roderick yang membawa 100.000 prajurit.

Pada akhirnya, Raja Roderick berhasil dikalahkan dan dibunuh pada 19 Juli 711 M di Pertempuran Guadalete.

Kematian Raja Roderick membuat pasukan Thariq bin Ziyad terus menyerang Semenanjung Iberia.

Beberapa wilayah Spanyol berhasil mereka kuasai. Sebut saja Cordoba, Granada, Malaga, hingga Toledo, yang saat itu menjadi ibu kota Spanyol. 

Bahkan pasukan Islam ini berhasil menaklukkan seluruh daratan Portugal.

Baca Juga: Usai Timnas Iran Kalah dari Amerika, Warga Iran Ditembak Mati oleh Aparat, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

Karena kemenangan ini, Thariq pun diangkat menjadi gubernur Al-Andalus.

Pada 720 M, Thariq bin Ziyad wafat di Damaskus. Namun kisah kepahlawanannya terus diingat.

Untuk mengenang perjuangannya, namanya diabadikan menjadi nama sebuah selat, yakni Selat Gibraltar.

Gibraltar adalah derivasi Spanyol dari nama Arab Jabal Tariq, yang artinya "bukit Tariq", diambil dari nama Thariq bin Ziyad.

Kini, Selat Gibraltar memisahkan benua Afrika dan Eropa.

Baca Juga: Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Ini 5 Hal 'Haram' Dalam Masyarakat Qatar