Find Us On Social Media :

Gempa Terkini Magnitudo 5,8 Terjadi di Sukabumi, Ini Firasat Gempa Bumi Menurut Primbon Jawa

By Ade S, Kamis, 8 Desember 2022 | 08:41 WIB

Gempa Sukabumi pada tahun 2020. Seperti apa firasat gempa bumi menurut primbon jawa berdasarkan waktu terjadinya?

Intisari-Online.com - Berdasarkan info gempa terkini, telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,8 di Sukabumi, pada Kamis (8/12/2022) pukul 07:50.

Merujuk pada waktunya, seperti apakah firasat gempa bumi menurut primbon jawa?

Seperti diketahui, yang terjadi di Sukabumi terasa hingga ke sebagian besar wilayah Jawa Barat bahkan hingga wilayah Jakarta.

Menurut akun Twitter resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) @infoBMKG, gempa tersebut terjadi di kedalaman 104 kilometer.

Titik gempa sendiri dipastikan berada pada 7.11 Lintang Selatan dan 106.99 Bujur Timur atau sekitar 22 kilometer Ternggara Kota Sukabumi.

Gempa tersebut, menurut BMKG, tidak memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga: Gempa Magnitudo M 6,2 Guncang Jember, Benarkah Ikan Ini Bisa Deteksi Gempa Bumi?

Namun, terkait kekuatan gempa, BMKG menyatakan bahwa dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah, kecuali telah dianalisis oleh seismolog.

Hal ini terlihat dari kekuatan gempa yang tercantum pada cuitan pertama adalah magnitudo 6,1, lalu kemudian berubah menjadi magnitudo 5,8 pada cuitan BMKG berikutnya.

Gempa susulan juga tercatat sempat terjadi kembali di Sukabumi pada pukul 08:05 dengan magnitudo 2,8.

Baca Juga: Gempa Hari Ini dengan Magnitudo M 6,2 Guncang Jember, Simak Himbauan BMKG

Firasat gempa

Di Indonesia sendiri, khususnya bagi masyarakat Jawa, gempa terkadang dikaitkan dengan primbon jawa.

Beberapa pihak meyakini bahwa gempa bumi memiliki pesan yang hendak disampaikan Sang Maha Pencipta untuk para umatnya.

Pesan tersebut bisa berupa peringatan atau teguran agar manusia selalu mengingat-Nya.

Lalu, seperti apa firasat gempa menurut primbon jawa berdasarkan waktu terjadinya?

Bila gempa terjadi pada siang hari

Sura: akan terjadi masa-masa susah di mana banyak sekali penyakit yang mewabah.

Sapar: menandakan akan banyaknya orang yang berpindah tempat demi hidup yang lebih baik.

Rabiul Awal: kehidupan akan tidak tenteram, banyak fitnah, dan banyak orang yang ingin selalu menang sendiri.

Rabiul Akhir: akan sering terjadi pertikaian yang tidak jarang menimbulkan korban.'

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitodo Guncang Sukabumi pada Kamis Pagi Hari Ini, Rupanya Ini Alasan Sering Terjadi Gempa Bumi di Indonesia

Jumadil Awal: menandakan hal buruk akan banyak terjadi dan kejahatan akan merajalela. Untuk itu perlu waspada dan hati-hati dalam melangkah dan mengarungi hidup.

Jumadil Akhir: akan terjadi kemarau yang mengakibatkan gagal panen. Hal tersebut juga menandakan bahwa kemaksiatan dan kejahatan jumlahnya semakin banyak.

Rajab: usaha-usaha yang berkutat di bidang peternakan akan terdampak hebat, seperti serangan penyakit.

Ruwah: Penyakit-penyakit ganas akan menyerang dan harga-harga kebutuhan sehari-hari akan melonjak.

Puasa: akan terjadi banyak pertengkaran dan perselisihan di antara keluarga ataupun tetangga.

Syawal: akan terjadi banyak orang yang merasa prihatin, untuk itu banyaklah mendekat pada Tuhan Maha Pencipta sheingga mampu menghadapi keprihatinan tersebut.

Zulkaidah: pertanda orang lalai terhadap kewajiban mereka pada orangtuanya. Hal tersebut juga menandakan bahwa banyak terjadi perselisihan di tingkat pejabat tinggi.

Besar: akan datang wabah penyakit.

Bila gempa terjadi pada malam hari

Sura: bahan-bahan makanan akan langka, yang selanjutnya akan memicu kenaikan harga.

Baca Juga: Tetap Kokoh Meski Dihantam Gempa Cianjur, Rumah RISHA Ini Ternyata Bisa Dibangun Hanya dengan Modal Rp50 Juta

Sapar: kehidupan akan makmur, berkecukupan, dan tidak kekurangan. Ternak pun akan banyak berkembang biak karena sumber pakan ternak tersedia cukup melimpah.

Rabiul Awal: menandakan akan datang musim hujan yang disertai angin kencang. Air akan cukup melimpah dan bahkan menyebabkan banjir.

Rabiul Akhir: masa-masa penuh kemakmuran dan kebahagiaan akan datang karena datangnya hujan.

Jumadil Awal: pertanda akan terjadi kesusahan karena banyak gagal panen sehingga kebutuhan makanan tidak mencukupi semuanya.

Jumadil Akhir: pertanda baik sebab kehidupan akan tenteram dan damai, serta tidak ada perselisihan.

Rajab: kejahatan dan berbagai tipu muslihat akan sering terjadi.

Ruwah: pertanda akan datangnya kebahagiaan karena harga kebutuhan sehari-hari akan murah dan banyak orang merasa berkecukupan.

Puasa: akan terjadi banyak perpindhaan penduduk karena alasan tertentu serta untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Syawal: akan banyak terjadi perselisihan dan juga munculnya orang-orang yang gemar membangkang.

Zulkaidah: pertanda banyak orang meninggal dan banyak orang yang berpindah tempat.

Besar: pertanda akan datangnya kebahagiaan dan kemakmuran. Jika terjadi hujan maka hujan tersebut akan bermanfaat untuk pertanian sehingga panen pun berlimpah.

Baca Juga: Ada 200 Lebih Gempa Susulan di Cianjur, Sebenarnya Apa Penyebab Gempa Sampai Terjadi Berkali-Kali?