Intisari-Online.com -Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) lalu, masih bertambah.
Per Sabtu (26/11/2022) sore, jumlah korban meninggal dunia menjadi 318 orang.
Menurut Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayor Jenderal TNI Fajar Setyawan, pada Sabtu hari ini ditemukan ada penambahan 8 korban jiwa.
Sementara itu, jumlah korban luka akibat gempa hingga saat ini berjumlah 7.729 orang.
Mereka mengalami luka berat hingga luka ringan.
“7.729 dengan rincian, luka berat 595, luka ringan 7.134,” ucap Fajar.
Adapun sebanyak 108 korban luka berat masih dirawat di rumah sakit setempat.
Sedangkan, korban luka ringan yang sudah ditangani telah kembali ke tempat tinggalnya.
Tidur di Kandang Kambing
Sementara itu, puluhan warga di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Cianjur terpaksa mengungsi di kandang kambing karena masih takut untuk kembali ke rumahnya.
"Ada sekitar 70 orang yang mengungsi di sini," kata Iwan Yustiawan (36), seorang warga Kampung Warungbatu saat ditemui Tribunnews.com, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: Ada 200 Lebih Gempa Susulan di Cianjur, Sebenarnya Apa Penyebab Gempa Sampai Terjadi Berkali-Kali?
Iwan rela berbagi tempat tidur dengan hewan ternak miliknya itu karena merasa aman dibanding harus kembali ke rumahnya.
Warga Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat mengungsi di kandang kambing pascagempa beberapa waktu lalu.
"Kalau saya bilang di sini lebih aman."
"Misalnya ada gempa susulan lagi paling hanya tertimpa terpal," ucapnya.
"Memang dari kemarin masih terus-terusan gempa lagi, walaupun tidak besar."
"Nah di sini ketika ada gempa saya masih merasa aman hanya tinggal peluk anak saya saja," sambungnya.
Terbatasnya posko pengungsian dan tanah lapang yang dapat dijadikan tempat berlindung sementara membuatnya terpaksa berlindung di kandang ternak.
Tempat pengungsian yang mereka tempatkan memang jauh dari kata nyaman.
Iwan mengaku terganggu dengan aroma tak sedap dari hewan ternak yang membuatnya susah tidur.
"Ya mau gimana, kondisi darurat. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni khawatir dan trauma karena masih ada gempa susulan," ungkapnya.
Di sisi lain, keterbatasan logistik juga menjadi masalah bagi dirinya dan sejumlah warga lain yang mengungsi.
Sebelumnya diketahui bahwa juga telah terjadi237 kali gempa susulandengan kekuatan terbesar yakni magnitudo 4,2.
Baca Juga: Gempa Cianjur: Ada yang Bisa Hancurkan Benua, Inilah Tingkat Kedahsyatan Gempa Menurut Skalanya
(*)