Find Us On Social Media :

Dihujat Usai Gagal Lolos 16 Besar Hingga Kampanyekan LGBT, Rupanya Nazi Jerman Justru Bencinya Setengah Mati dengan LGBT

By Afif Khoirul M, Jumat, 2 Desember 2022 | 12:00 WIB

Aksi foto timnas Jerman yang mengandung makna dukungan LGBT.

Pada tahun 1877, Mahkamah Agung Jerman mengklarifikasi bahwa itu artinya bukti dari "tindakan seperti hubungan intim".

Tapi hukum itu hanya ditegakkan secara sporadis.

Fakta bahwa hampir tidak mungkin untuk menghukum siapa pun kecuali dia mengakui kejahatan semacam itu di pengadilan.

Berarti polisi terus mengawasi bar dan acara gay, dan Jerman akhirnya menjadi rumah bagi komunitas gay.

Sejarawan Robert Beachy berpendapat bahwa, undang-undang tersebut mendorong minat ilmiah dalam studi preferensi seksual.

Bahwa penelitian cenderung mendorong pemahaman yang lebih ilmiah tentang seksualitas manusia.

Selanjutnya memungkinkan gagasan tentang hak-hak gay untuk berkembang.

Menurut Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat (USHMM), aturan itu berubah ketika Nazi berkuasa pada tahun 1930-an.

Hitler melihat laki-laki gay sebagai ancaman bagi kampanyenya untuk memurnikan Jerman.

Terutama karena kemitraan mereka tidak dapat melahirkan anak yang akan menumbuhkan ras Arya yang ingin dia kembangkan.

Selama periode itu, bar dan klub ramah gay mulai ditutup, pihak berwenang membakar buku-buku di lembaga penelitian besar yang dikhususkan untuk studi seksualitas, dan organisasi persaudaraan gay juga ditutup.

Baca Juga: Muncul Pertama Kali Saat Laga Jerman Vs Kosta Rika, Ini Sosok Wasit Wanita Petama Dalam Sejarah di Piala Dunia