Penulis
Intisari-online.com - Tahun lalu milyader China Jack Ma hebohkan dunia karena dirinya tiba-tiba menghilang.
Miliarder asal China itu dilaporkan menghilang hampir 5 bulan lamanya.
Selama dalam masa semi-pensiun, Jack Ma jarang berada di luar pandangan publik.
Pada bulan Oktober 2020 lalu, dia munucl dengan kritiknya terhadap regulator keuangan China.
Dalam beberapa minggu setelah pidatonya di Bund Summit di Shanghai, pihak berwenang membatalkan listing Ant.
China menyerukan perombakan perusahaan dan memulai penyelidikan antitrust Alibaba.
Tak lama setelah kritik tajamnya itu, Jack Ma mulai menghilang.
Berbagai spekulasi terkait keberadaan Jack Ma bermunculan dalam beberapa bulan terakhir.
Ada yang menyebut kemungkinan milliader itu telah melarikan diri ke Singapura.
Ada pula yang menyebut, Jack Ma kemungkinan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah oleh pemerintah China.
Bahkan, ada yang berspekulasi ia dikurung di penjara dengan keamanan tinggi.
Nah, setelah berbulan-bulan orang berspekulasi akan keberadanaanya, Jack Ma akhirnya dikabarnya terlihat.
Menurut FT, selama berada di Jepang, co-founder Alibaba Group Holding ini sudah sering mengunjungi pedesaan.
Bahkan juga berkali-kali mengunjungi AS dan Israel.
Jack Ma dikatakan berteman dekat dengan miliarder Masayoshi Son, pendiri SoftBank Group yang berbasis di Tokyo dan investor awal di Alibaba.
Pernah menjadi pengusaha teknologi paling terkenal dan terkaya di China, Jack Ma telah mundur dari pusat perhatian.
Dalam beberapa tahun terakhir setelah kritik terhadap peraturan pemerintah membuatnya bermasalah.
Penampilan publiknya yang langka sejak saat itu telah menarik perhatian khusus.
Di Tokyo, Jack Ma mempertahankan sejumlah klub tertutup di distrik pusat Ginza dan Marunouchi, kata FT.
Dia juga sering membawa koki dan satpamnya sendiri, dan juga seorang kolektor seni modern yang rajin.
Jack Ma, mantan selebritas di konferensi bisnis, memimpin donasi internasional berskala besar untuk menggalang alat pelindung diri dan peralatan lain yang dibutuhkan dunia di masa-masa awal pandemi Covid-19.
Pada bulan Juli, dilaporkan bahwa Ma berencana menyerahkan kendali Ant Group kepada orang lain untuk menenangkan regulator China.
Raksasa e-commerce miliknya, Alibaba, melaporkan pertumbuhan pendapatan yang datar untuk pertama kalinya pada Agustus.
Karena China bergulat dengan perlambatan ekonomi dan wabah Covid-19 yang bangkit kembali.