Find Us On Social Media :

Mengapa Bangsa Indonesia Tidak Membantu Belanda saat Jepang Menyerang?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 25 November 2022 | 21:56 WIB

(Ilustrasi) Mengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang?

Intisari-Online.comMengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang?

Pertanyaan seputar 'mengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang?' ada di halaman 85 dalam buku Sejarah kelas XI dalam Kurikulum Merdeka.

Namun sebelum mengetahui mengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang, Anda harus tahu bahwa jauh sebelum Jepang datang ke Indonesia tahun 1942, Belanda sudah lebih dulu menginjakkan kaki sejak 1596 silam.

Belanda terus berusaha menguasai seluruh wilayah yang ada di Indonesia dan kekayaan sumber daya alamnya.

Ketika Jepang datang ke Indonesia tahun 1942, Belanda mulai menyusun berbagai rencana untuk mempertahankan daerah koloni mereka.

Akan tetapi, ternyata bangsa Indonesia yang dikoloni, tidak mau membantu Belanda.

Mengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda ketika Jepang menyerang?

Tuntutan Indonesia Berparlemen ditolak Indonesia tidak membantu Belanda ketika Jepang menyerang karena tuntutan mereka yang bertajuk Indonesia Berparlemen ditolak pada 1939.

GAPI yang merupakan singkatan dari Gabungan Politik Indonesia adalah sebuah organisasi untuk menyatukan partai politik di Indonesia yang didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin pada 10 Maret 1939.

Sebagai organisasi federasi partai politik, GAPI memiliki peranan aktif menuntut pemerintah Belanda untuk menerapkan pemerintahan yang demokratis di Indonesia.

Maka dari itu, tuntutan GAPI kepada Belanda adalah gerakan Indonesia Berparlemen.

Baca Juga: Soal Sejarah Kelas X: Mengapa Rakyat Indonesia Mudah Menerima Ajaran Hindu-Buddha?

Tuntutan tersebut dituangkan ke dalam sebuah manifestasi yang berisi ajakan kerjasama dengan Belanda untuk menghadapi ancaman keamanan.

Selain itu, lewat Indonesia Berparlemen GAPI juga menuntut pembentukan parlemen atau lembaga legislatif yang anggotanya langsung dipilih oleh rakyat.

Sayangnya, tuntutan ini ditolak oleh pemerintah Belanda dengan alasan bahwa Belanda tidak bisa melakukan perubahan tata negara di waktu genting.

Sebagai penggantinya, pemerintah Belanda membentuk Komisi Visman pada 14 September 1940.

Namun, pada akhirnya Komisi Visman juga gagal karena komisi ini hanya sebagai bentuk keinginan beberapa orang Indonesia yang masih ingin terikat dengan Kerajaan Belanda.

Buntut penolakan pemerintah Belanda terhadap tuntutan Indonesia Berparlemen adalah setiap rakyat Indonesia tidak mau membantu Belanda ketika Jepang menyerang pada 1942.

Ketika Jepang melempar serangan, Belanda menyusun rencana pertahanan untuk memperlambat serangan mereka sampai waktu yang diinginkan.

Sayangnya, rencana pertahanan Belanda terhadap serangan Jepang mengalami kegagalan, karena setiap rakyat Indonesia sudah tidak bersedia membantu.

Masih di tahun yang sama, Ratu Belanda, Wilhelmina, sekali lagi mencoba meminta bantuan kepada Indonesia dengan memberi janji pembaruan-pembaruan dalam susunan pemerintahan di Indonesia.

Belanda mencoba mendekati para pemimpin Indonesia yang telah diasingkan dan mencoba menggalang kerja sama.

Akan tetapi, permintaan tersebut kembali berujung pada penolakan.

Baca Juga: Ceritakan Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Pada akhirnya, Belanda memutuskan menyerah tanpa syarat kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942, karena Jepang berhasil menguasai Batavia dan seluruh Pulau Jawa.

Baca Juga: Bagaimanakah Gajah Mada Dapat Menyatukan Nusantara? Berikut Ini Penjelasannya

(*)