Find Us On Social Media :

Kembali Dilanjutkan, Ini Inovasi Kota dan Kabupaten dalam untuk Sejahterakan Warganya

By Fathia Yasmine, Selasa, 22 November 2022 | 10:00 WIB

Ilustrasi smart city

Intisari-Online.com – Sejak 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyelenggarakan Gerakan Menuju (Kota Cerdas) Smart City. Tujuannya, untuk mendorong transformasi kota/kabupaten di Indonesia menjadi lebih digital dan terhubung. Dengan demikian, kehidupan masyarakatnya pun sejahtera.

Pada 2022, Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) kembali dilanjutkan. Tahun ini, gerakan tersebut diikuti oleh 50 kota/kabupaten. Dengan demikian, secara total sudah ada 191 kota/kabupaten yang sudah dibimbing untuk bertransformasi menjadi kota cerdas (smart city). Praktisi dan tim akademisi yang ahli di bidang pengembangan smart city dilibatkan dalam proses bimbingan tersebut.

Hasil dari bimbingan tersebut adalah rencana induk atau masterplan untuk pengembangan smart city. Adapun salah satu pilar yang telah terlaksana rencana induknya adalah smart living. Pilar yang berkaitan dengan sarana dan prasarana umum tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di kota/kabupaten yang terlibat dalam Gerakan Menuju Smart City.

Melalui inovasi di pilar tersebut, sejumlah kota/kabupaten terpilih berupaya agar masyarakat yang menjadi warganya beraktivitas dengan nyaman, aman, dan tenang.

Baca Juga: Sering Terjadi Gempa di Indonesia, Benarkah Ikan Ini Bisa Deteksi Gempa Bumi?

Adapun kota/kabupaten yang telah berhasil menciptakan rencana induk dan mewujudkan pilar smart living di antaranya adalah Kota Tebing Tinggi di Sumatera Utara, Pariaman di Sumatera Barat, serta Luwu Utara di Sulawesi Selatan.

Untuk mewujudkan pilar smart living, Pemerintah Kota Tebing Tinggi membuat Sistem Informasi Cepat Tanggap Pemadam Kebakaran (SICETAR), Sistem Informasi Rumah Pemerintah Kota Tebing Tinggi (SIRUMPETTI), Sistem Informasi Bangunan Gedung (SIMBAG), serta Sistem Informasi Penyerahaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan Kota Tebing Tinggi (SIMPANPRASAANUTI).

Inovasi lain juga dilakukan Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan menghadirkan Sistem Aplikasi Lampu Penerangan Jalan Umum (SIAP LAJU) dan Sistem Informasi Makam Kota Tebing Tinggi (SIMAKTI).

Dalam Master Plan Smart City Kota Tebing Tinggi, SICETAR dihadirkan dalam rupa platform digital yang membuat masyarakat dapat menghubungi pemadam kebakaran secara real-time.

Pada SIMAKTI, masyarakat dapat melihat tempat pemakaman umum (TPU) mana saja yang masih memiliki lahan kosong. Sementara itu, SIRUMPETTI, SIMBAG, SIMPANPRASAANUTI, dan SIAP LAJU dihadirkan melalui situs.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Trofi Piala Dunia, Pernah Dicuri di Siang Bolong

Selanjutnya, implementasi smart living di Pariaman, Sumatera Barat, dilakukan melalui Layanan Konsultasi Permasalahan Tanah (LAKON PEMANAH) dan Bus Harapan Masyarakat dan Warga yang Ingin di Layani (BUS HARUM DAN WANGI).

Melalui LAKON PEMANAH, masyarakat dapat melakukan konsultasi terhadap permasalahan sengketa tanah, konflik, maupun perkara yang sedang dialami. Apabila masalah tanah harus dibawa ke jalur hukum, hasil mediasi dan penyelesaian kasus akan diunggah secara online sehingga bisa diakses oleh siapa saja.

Guna menciptakan transportasi publik yang mudah diakses masyarakat, Pemerintah Kota Pariaman menghadirkan layanan BUS HARUM DAN WANGI yang terintegrasi dengan sistem penjadwalan bus dalam kota. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui jadwal bus secara real time.

Tak ketinggalan dengan kedua kota tersebut, Pemerintah Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menghadirkan aplikasi Sistem Pendaftaran Layanan Online (Sisdarlin). Aplikasi berbasis smartphone ini dapat membantu masyarakat ketika ingin mendaftar rumah sakit, memesan layanan ambulanmaupun menjemput dan mengantar pasien.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur; Firasat Gempa Bumi Bila Terjadi Siang Hari Menurut Primbon Jawa

Inisiatif serupa juga turut dilakukan oleh berbagai kota/kabupaten di area Pulau Jawa. Salah satunya dilakukan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur melalui layanan WhatsApp bertajuk Media Layanan Konsultasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) atau dikenal sebagai Melati.

Layanan Melati dihadirkan guna mempermudah masyarakat miskin dalam proses pengurusan kepesertaan JKN, KIS, dan PBID. Layanan Melati juga dapat dimanfaatkan untuk pengurusan administrasi pelayanan rumah sakit bagi masyarakat miskin, mulai dari pendaftaran, rawat inap, pengobatan, sampai pembayaran.

Selanjutnya, hadir juga layanan Sistem Rujukan Kehamilan Terkendali (SRIKANDI) di Brebes, Jawa Tengah. Aplikasi tersebut dikembangkan untuk membantu pihak rumah sakit untuk mencatat kesehatan ibu hamil.

Melalui SRIKANDI, riwayat pemeriksaan dan status kesehatan ibu hamil di Kabupaten Brebes dapat dimonitor secara terpusat oleh rumah sakit yang berada di kabupaten tersebut.

Itulah beberapa inovasi kota/kabupaten di pilar smart living. Inovasi lainnya dapat dilihat dalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City 2022 yang akan terlaksana pada Desember.