Penulis
Intisari-Online.com -Banyak yang bertanya-tanya bagaimana jasad korban satu keluarga di Kalideres tidak tercium meski sudah meninggal selama beberapa minggu.
Hal ini dipicu oleh pernyaan pihak kepolisian saat mengungkap hasil autopsi keempat korban tersebut.
Dalam pernyataan resminya, pihak kepolisian menyatakan bahwa para korban meninggal dunia di tempat dan waktu yang berbeda.
Salah satu dari korban tewas dari keluarga di Kalideres tersebut bahkan disebutkan sudah meninggal dunia lebih dari 3 minggu.
Namun, fakta lain menunjukkan bahwa bau tak sedap dari rumah keluarga tersebut baru tercium beberapa hari terakhir sebelum keberadaan mereka terungkap.
Lalu, apa yang membuat aroma busuk dari jasad-jasad tersebut sempat 'tertutupi' selama beberapa minggu?
Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Satu keluarga tersebut terdiri dari empat orang, yaitu sepasang suami istri, seorang anak, serta seorang ipar atau paman.
Sepasang suami istri bernama Rudyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (68).
Anak keduanya, yang juga turut menjadi korban tewas dalam tragedi ini, bernama Dian (40).
Sementara korban terakhir adalah Budyanto Gunawan (69) yang tidak lain merupakan ipar Rudianto.
Penemuan jasad keempatnya berawal dari kecurigaan warga usai sering mencium bau busuk dari rumah para korban.
Puncaknya adalah saat salah seorang petugas PLN yang akan mencabut aliran listrik ke rumah tersebut, karena lama tidak membayar, mencium bau yang sangat menyengat.
Saat itulah ketua RT setempat, Asiung, bersama beberapa warga memutuskan untuk mendobrak rumah korban.
Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan salah satu korban sudah ditemukan tidak bernyawa di ruang tamu.
Mereka pun lantas menghubungi pihak kepolisian yang kemudian menemukan tiga jasad lain berada di ruangan terpisah di rumah tersebut.
Penyebab kematian
Keempat jasad tersebut pun langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani autopsi.
Temuan awal dari autopsi tersebut kemudian menunjukkan bahwa tidak ada sisa makanana pada jenazah para korban.
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," ungkap Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/11/2022).
Lebih jauh, menurutKapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, otot-otot pada tubuh para korban pun diketahui mengecil.
Sebuah gejala yang umum terjadi pada para mereka yang mengalami kelaparan dalam kurun waktu cukup lama.
"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya kepada Wartawan pada Jumat, dilansir TribunJakarta.com.
Hal lain yang menguatkan dugaan tersebut adalah temuan anggota kepolisian yang melihat kosongnya kulkas yang ada di rumah tersebut.
Kapur barus
Belakangan, terungkap apa yang menjadi penyebab dari sempat tidak terciumnya aroma busuk dari jenazah satu keluarga di Kalideres.
Penyebab, yang masih berupa dugaan tersebut, adalah penggunaan kapur barus oleh salah satu korban tewas.
Kapur barus yang memiliki sifat seperti formalin tersebut lah yang kemudian mampu memperlampat pembusukan dan mencegah timbulnya bau tidak sedap dari jasad korban.
Hal ini terungkap melalui pernyataan Alvaro Roy, salah seorang tetangga korban.
"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," tutur Alvaro Roy, seperti dilansirTribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).
Hal inilah yang membuat tiga jenazah disebutkan ditemukan dalam kondisi masih cukup baik.
Padahal, ketiga jenazah tersebut, melalui hasil autopsi, diduga telah meninggal dunia lebih dari tiga minggu.
Sementara hanya satu jenazah yang ditemukan dalam kondisi membusuk.
Padahal korban terakhir ini diduga "baru" meninggal dunia kurang dari seminggu sebelum ditemukan.
Aroma busuk yang keluar dari jenazah terakhir inilah yang kemudian tercium oleh warga termasuk oleh petugas PLN yang hendak memutus aliran listrik dari rumah keluarga tersebut.