Find Us On Social Media :

Mengapa Makam Firaun Mesir Kuno Tutankhamun Jadi Penemuan Arkeologi Terbesar?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 8 November 2022 | 07:30 WIB

(ilustrasi) Howard Carter yang menemukan dan membongkar makam Firaun Tutankhamun.

Carter dipuji karena cara dia mencatat panggilan dengan cermat, termasuk menggambar dan mendokumentasikan setiap item dan bagaimana mereka dibangun.

Makam itu membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk digali, dengan semua catatan lapangan asli sekarang disimpan di Arsip Institut Griffith di Universitas Oxford dan sepenuhnya tersedia secara online.

Topeng kematian ikonik awalnya ditemukan ditempatkan di atas kepala tubuh mumi Tutankhamun.

Ini menunjukkan dia mengenakan neme, penutup kepala bergaris yang dihiasi di dahi dengan dewi Wadjet (kobra) dan Nekhbet (burung hering), yang bersama-sama merupakan tanda kerajaan ilahi Tutankhamun.

Topeng adalah lambang ikonik untuk Mesir modern, dan sebuah mahakarya keahlian tidak hanya untuk kehalusan wajah raja yang dikuasai dengan emas, tetapi juga untuk tatahan kaca berwarna dan batu semi mulia seperti lapis lazuli.

Harta karun tersebut termasuk di antara pameran utama di Museum Besar Mesir yang baru, yaitu dekat Dataran Tinggi Giza, yang segera dibuka.

Secara keseluruhan, ruang pamerannya akan berisi puluhan ribu artefak, termasuk milik makam Tutankhamun, 2000 di antaranya ditampilkan untuk pertama kalinya.

Museum ini akan menjadi pameran internasional untuk warisan budaya kuno Mesir, yang menampung banyak artefak terpentingnya.

Museum ini memiliki laboratorium konservasi mutakhir dan fasilitas penyimpanan yang memungkinkan kondisi optimal untuk pelestarian warisan budaya.

Sebelum penemuan makam Tutankhamun pada tahun 1922, orang Mesir kuno benar-benar telah menghapus raja muda Tutankhamun dari monumen dan teks sejarah mereka.

Namun, bukti terpisah dari keberadaannya tetap ada.

Penemuan makam itu mengungkap kisah tersembunyi ini dan membuka jendela ke salah satu periode paling kontroversial di Mesir, masa yang dilanda revolusi agama yang dipimpin oleh ayahnya, raja Akhenaten dan istri kepala dongengnya, ratu Nefertiti.