Find Us On Social Media :

Di Balik Aksi Nekat India Beli Minyak Murah dari Rusia, Ternyata Risiko Ini Menantinya

By Afif Khoirul M, Kamis, 3 November 2022 | 06:55 WIB

Ilustrasi kilang minyak

Intisari-online.com  - India membuat kebijakan berdasarkan kepentingan nasional, tentang pembelian minyak.

Menteri Minyak dan Gas India Hardeep Puri mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar AS CNN, ketika ditanya tentang konflik di Ukraina.

Puri mengatakan India tidak menghadapi kontradiksi dalam aktif membeli minyak murah dari Rusia, sementara operasi militer di Ukraina masih berlangsung.

"Kami memiliki tanggung jawab kepada konsumen di India," kata Puri kepada CNN.

Menurut NDTV, menyiratkan bahwa harga bahan bakar adalah masalah yang sangat dikhawatirkan oleh 1,3 miliar orang India.

"Kami tidak berada di bawah tekanan apa pun. Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi tidak berada di bawah tekanan," katanya.

"Kami adalah ekonomi terbesar kelima di dunia," katanya di CNN.

"India membuat kebijakan berdasarkan kepentingan nasional," lanjutnya.

Ketika ditanya apakah India memiliki "konflik moral" saat membeli minyak Rusia, Puri menjawab tidak.

"Kami tidak memiliki konflik moral. Kami tidak terlalu tertarik membeli minyak dari Partai A atau Partai B," katanya.

"Ini masalah kepentingan. Saya tidak terlibat langsung dalam negosiasi. Perusahaan minyak melakukan apa yang mereka lakukan." kata Pak Puri.

India menyatakan keinginannya untuk segera mengakhiri konflik di Ukraina, tetapi menolak untuk menegakkan sanksi terhadap Rusia yang diberlakukan oleh AS dan Barat.

Saat ini, India dan China merupakan dua negara yang membeli setengah dari ekspor minyak Rusia, terutama minyak murah.

Menurut statistik untuk bulan September, Rusia memenuhi 23% dari kebutuhan minyak India, tingkat tertinggi yang pernah ada.

Rata-rata, India mengimpor 896.000 barel minyak per hari dari Rusia.

Impor minyak India dari Arab Saudi turun menjadi 758.000 barel per hari, terendah dalam tiga bulan.

Rusia saat ini merupakan pemasok minyak terbesar kedua ke India, setelah Irak.

Sebelum konflik di Ukraina, ekspor minyak Rusia ke India hanya memenuhi 0,2 persen dari kebutuhan negara itu.

"Kami membeli sejumlah besar minyak yang seharusnya diekspor Rusia ke Eropa," Puri menegaskan.

"Jika tidak ada yang membeli minyak Rusia, harga minyak dunia akan naik, menyebabkan resesi dan inflasi," sambungnya.

Sementara kelompok negara-negara G7 termasuk AS, Inggris, Prancis, Kanada, Jerman, Italia, dan Jepang ingin India mendukung rencana untuk mengenakan batas atas harga minyak Rusia, Puri menolak berkomentar.

"India akan menganggap lebih menguntungkan jika G7 membuat proposal khusus," kata Puri di CNN.

Baca Juga: Mendadak Pertamax Harganya Turun, Ini Alasan Pertamina Turunkan Harga Pertaman Per 1 Oktober Ini Harga Terbarunya