Find Us On Social Media :

'Mata Jahat' dalam Jimat Kuno Yahudi Berusia 1.500 Tahun, Apa Fungsinya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 27 Oktober 2022 | 07:30 WIB

Jimat 'ajaib' kuno yang digunakan untuk menangkal 'mata jahat'

Intisari-Online.com - Sebuah penggalian arkeologi yang sudah dilakukan sejak 40 tahun lalu di Israel menguak sebuah jimat perunggu bertuliskan nama Tuhan.

Para arkeolog menemukan jimat perunggu, yang panjangnya sekitar 8 cm dan lebarnya 4 cm di dekat situs sinagoga Yahudi kuno di Arbel, sebelah barat Laut Galilea. 

Melansir Live Sciencejimat itu pernah dipakai sebagai liontin kalung dan diperkirakan berasal dari sekitar 1.500 tahun yang lalu selama periode Bizantium.

Jimat tersebut juga memuat simbol magis untuk perlindungan terhadap setan dan kutukan "mata jahat."

Pada saat itu wilayah tersebut diperintah oleh Kekaisaran Romawi Timur, yang juga dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium.

Lokasi dan prasasti menunjukkan jimat itu mungkin dulunya kepunyaan seseorang yang beragama Yahudi.

Sinagoga kuno

Jimat itu ditemukan di situs pemukiman Yahudi kuno Arbel sekitar 40 tahun yang lalu oleh anggota pendiri moshav di dekatnya, sejenis komunitas pertanian kooperatif yang didirikan oleh pionir Israel pada 1920-an.

Seorang anggota keluarga penemu, yang sekarang sudah meninggal, pada 2021 menyerahkan jimat itu kepada Otoritas Barang Antik Israel.

Jimat ini diperkirakan berasal dari akhir periode Talmud dalam sejarah Yahudi, ketika teologi dan hukum tradisional Yahudi diformalkan dalam kumpulan karya tertulis yang dikenal sebagai Talmud. 

Mata jahat

Jenis jimat ini relatif umum pada saat itu dan ditemukan di wilayah Galilea (Lebanon).

Jimat ini juga ikenal sebagai bentuk "meterai Sulaiman."

Satu sisi menunjukkan sosok penunggang kuda berlari kencang yang kepalanya dikelilingi lingkaran cahaya, menusukkan tombak ke bawah ke sosok perempuan yang berbaring telentang. 

Di atas kepala penunggangnya berbunyi, "Satu-satunya Dewa yang Menaklukkan Kejahatan."

Di sisi lainnya ada gambaran mata yang tertusuk panah dan benda bercabang.

Mata tampak terancam oleh sosok dua singa, seekor ular, kalajengking dan seekor burung di bawahnya, dan sebuah singkatan dalam huruf Yunani yang berarti "Satu Tuhan" tertulis di atasnya.

Jimat itu mungkin diproduksi di wilayah tersebut untuk melindungi dari setan dan kutukan magis yang dikenal sebagai mata jahat.

Mata jahat ini merupakan kepercayaan lama lama yang dipegang di seluruh dunia kuno setidaknya sejak abad keenam SM.

Menurut kepercayaan ini, beberapa penyihir dikatakan bisa melempar kutukan hanya dengan tatapan jahat, sementara korbannya akan menderita luka atau tertimpa kemalangan.

Baca Juga: Asal-usul Bangsa Yahudi: 12 Suku Keturunan Abraham yang Berkembang

(*)

(*)