Find Us On Social Media :

Perbuatan Gundik Kesayangan Raja Edward IV Membuatnya Harus Diarak dengan Mengenaskan

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 26 Oktober 2022 | 14:45 WIB

Kisah Jane Shore, Gundik Kesayangan Raja Edward IV

Intisari-Online.com - Hal yang lumrah pada era peradaban kuno bagi para penguasa dan elite masyarakat untuk memiliki gundik atau selir.

Tujuan memiliki gundik atau selir yakni untuk meningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.

Meski begitu, kepemilikan akan gundik juga kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.

Termasuk kisah Elizabeth 'Jane' Shore yang menjadi gundik kesayangan Raja Inggris Edward IV.

Jane Shore hidup antara abad ke-15 dan ke-16 dan punya pengaruh yang cukup besar pada Edward IV.

Melansir Ancient Origin, dia merupakan seorang wanita muda yang cerdas dan cantik, sehingga menarik hati banyak pria.

Meski demikian, pernikahan pertamanya direncanakan oleh ayahnya, yang sangat ingin putrinya segera menikah dengan layak.

Pilihan ayahnya jatuh pada seorang pandai emas William Shore.

Meskipun 15 tahun lebih tua dari Jane, William dianggap sangat tampan dan sangat kaya.

Sayangnya, pernikahan itu, tidak berhasil karena Jane tidak mencintai suaminya.

Pada bulan Maret 1476, pembatalan pernikahan diberikan oleh Paus Sixtus IV, dengan alasan bahwa William impoten dan karena itu tidak dapat memenuhi kewajiban perkawinannya untuk menjadi seorang ayah.

Pada akhir tahun yang sama ketika pernikahan Jane dibatalkan, dia bertemu raja dan menjadi selirnya.

Terlepas dari Edward IV yang terkenal memiliki banyak wanita, Jane tetap sebagai selir raja sampai kematiannya.

Ketika raja meninggal pada tahun 1483, Jane mencoba untuk tetap berada di istana Inggris dengan menjadi selir Thomas Grey.

Thomas adalah putra Elizabeth Woodville, ratu Edward, dan suami pertamanya, Sir John Gray dari Groby.

Selain itu, Jane juga kekasih Lord Hastings dan karena itu menerima dukungan dan perlindungannya.

Hastings adalah teman dekat dan penasihat raja, serta pengagum paling terkenal Jane sebelum menikah dengan William Shore.

Berkat Jane, keluarga Hasting dan Woodville menjadi lebih dekat.

Aliansi antara dua keluarga terkemuka ini dianggap sebagai ancaman oleh Richard, adik Edward IV.

Richard telah menjabat sebagai Lord Protector of the Realm, sebelum menggulingkan Edward V, putra dan penerus Edward IV yang berusia 12 tahun, untuk menjadi Richard III.

Lord Hastings dituduh melakukan pengkhianatan dan segera dieksekusi pada tanggal 18 Juni 1483. Keluarga Woodville juga tidak luput dari Richard III.

Meskipun Elizabeth dituduh melakukan sihir, tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil. Beberapa kerabatnya, termasuk salah satu saudara laki-lakinya, dieksekusi.

Sebagai orang yang bertanggung jawab untuk menyatukan Hastings dan Woodvilles, Jane juga menjadi target Richard III.

Meskipun Jane juga dituduh melakukan sihir, tidak ada cukup bukti untuk menghukumnya atas kejahatan ini dan dia didakwa dengan pelacuran (prostitusi).

Jane dijatuhi hukuman untuk melakukan penebusan dosa publik tradisional untuk pelacuran di Katedral St. Paul.

Jane terpaksa berjalan di jalanan London tanpa alas kaki dengan hanya mengenakan pakaian minim, hanya mengenakan rok luar (kirtle) dan membawa lilin.

Banyak orang yang menyaksikan pertobatan Jane di depan umum tidak hanya tergerak oleh penderitaannya tetapi juga terkesan dengan martabat yang dia bawa.

Setelah Jane menyelesaikan penebusan dosa di depan umum, dia dikirim ke Penjara Ludgate.

Thomas Lynom, Pengacara Raja, menjadi tergila-gila dengan Jane dan saat dia dipenjara, Lynom ingin menikahinya.

Meskipun Richard mencoba mencegahnya melakukan hal itu, Lynom bersikeras dan akhirnya berhasil mendapatkan pengampunan untuk Jane dari raja.

Jane meninggal pada usia 82 sekitar tahun 1527 dan dimakamkan di Gereja Hinxworth, Hertfordshire.

Baca Juga: Kisah Raja Majapahit Memadu Kasih dengan Gundik Cantiknya dalam Pura

(*)