Ilmuwan AS Berhasil Transplantasikan Sel Otak Manusia ke Dalam Otak Tikus dan Ini yang Terjadi

Afif Khoirul M

Penulis

Sel otak manusia ditransplantasikan ke otak tikus.

Intisari-online.com - Sebuah penelitian aneh dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Amerika Serikat.

Yaitu mencoba mentransplantasikan sel otak manusia ke dalam otak tikus.

Para ilmuwan telah berhasil mentransplantasikan sel otak manusia ke dalam otak tikus muda.

Penelitian ini membuka peluang baru untuk mempelajari perkembangan otak dan penyakit saraf pada manusia.

Dr Sergiu Pasca, ilmuwan utama di Universitas Stanford (AS), mengatakan bahwa dalam proyek penelitian transplantasi sel otak manusia ke dalam otak tikus.

Usia tikus yang dipilih untuk percobaan sangat penting.

Otak tikus akan berhenti berkembang pada usia tertentu, sehingga transplantasi sel otak manusia ke otak tikus muda akan membawa hasil penelitian terbaik.

"Dengan mentransplantasikan sel otak manusia ke tikus muda, kami menemukan bahwa sel otak manusia dapat tumbuh menjadi relatif besar," katanya.

"Massa sel membentuk pembuluh darah untuk menerima nutrisi dan dapat menutupi sepertiga belahan otak tikus," kata Pasca.

Dr Pasca mengatakan bahwa para ilmuwan dalam kelompoknya menguji apakah sel-sel otak manusia di otak tikus aktif dengan merangsang kumis tikus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel-sel otak manusia merespon.

Para ilmuwan juga terus melakukan sejumlah percobaan lain dan menyarankan bahwa sel-sel otak manusia di otak tikus tidak hanya aktif.

Tetapi juga dapat mengirim sinyal dan mempengaruhi perilaku tikus.

Tara Spiers Jones, seorang profesor di Institute of Dementia Research di University of Edinburgh (UK), mengatakan bahwa keberhasilan transplantasi sel otak manusia ke dalam otak tikus berpotensi memperluas pemahaman komunitas ilmiah tentang penyakit tersebut.

Namun, Profesor Spiers Jones juga menyatakan keprihatinan bahwa tikus yang ditanam dengan sel otak manusia dapat menghasilkan lebih banyak pemikiran dan kesadaran seperti manusia.

Ini adalah masalah etika dalam penelitian ilmiah.

Dr Pasca mengatakan dia mengamati dengan cermat tikus yang ditanam dengan sel otak manusia dan memastikan bahwa mereka tidak mengalami rasa sakit atau berperilaku tidak normal.

"Tidak ada perubahan dalam perilaku tikus atau kesehatan mereka. Tidak mungkin kemampuan tikus bisa ditingkatkan oleh sel otak manusia," kata Pasca.

Dr Pasca mengatakan dia tidak mendukung transplantasi sel otak manusia ke primata tertentu.

"Saya akan merasa tidak nyaman jika penelitian saya membuat hewan lebih manusiawi," katanya.

"Kita harus menghitung dengan hati-hati dan memutuskan seberapa jauh kita bisa melangkah dengan penelitian ini," kata Pasca.

Baca Juga: Beruntung Banget Bagi Pemilik Golongan Darah Ini, Ternyata Jenius Meski Tak Pernah Belajar, Siapa Sangka Orang dengan Golongan Darah Ini Terlahir Miliki Otak Encer

Artikel Terkait