Dibongkar Mahfud MD, Polri Diminta Lenyapkan Hal Ini Jika Mau Nama Polisi Indonesia Bagus

Afif Khoirul M

Penulis

(Ilustrasi) Mahfud MD - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)

Intisari-online.com - Belakangan kepolisian Indonesia terus mendapatkan sorotan bertubi-tubi usai beberapa kasus yang membuat nama kepolisian Indonesia tersangkut.

Terbaru adalah kasus tertangkapkan Irjen Teddy Minahasa, calon Kapolda Jatim yang justru tersangkut kasus narkoba.

Atas rentetan kasus yang mengangkut nama Polri, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun turut menyorotinya.

Menurut Mahfud MD, Polri harus mulai bersatu, menghilangkan perbedaan masa lalu demi masa depan.

"Satu-satunya jalan kalau Polri ingin bangkit, harus konsolidasi internal, hilangkan friksi-friksi," Kata Mahfud MD, dikutip dari KompasTV, Sabtu (15/10/22).

"Itu kalau Polri masih mau bagus, kalau gak ya susah," imbuhnya.

Menurutnya, keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba sebagai tragedi baru Polri.

Irjen Teddy Minahasa, ditangkap hanya empat hari usai diumumkan ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur, menggantikan Irjen Nico Afinta.

Namun, karena kasus narkoba yang menjeratnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun membatalkan penunjukkan tersebut.

Teddy Minahasa kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba.

Mahfud MD kemudian, mendesak Polri agar betul-betul menata diri, tidak menyembunyikan apapun dari masyarakat.

"Harus sadar informasi tidak bisa ditutupi, media sosial yang begitu masih. Tidak bisa lagi kita lakukan sesuatu kemudian sembunyi," katanya.

Sebelumnya, pada Jumat (14/10) Presiden Joko Widodo memanggil ratusan perwira kepolisian mulai tingkat Kapolda hingga Kapolres.

Mereka diminta hadir, ke Istana Kepresidenan, Jakarta, tanpa kendaraan pribadi tongkat komando, atau topi.

Jokowi memberikan pengarahan massal usai institusi Polri tercoreng terkait kasus belakangan ini.

Jokowi juga meminta institusi kepolisian membenahi apa yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir kepolisian Indonesia terus terlibat dalam kasus besar.

Sejak terbongkarnya kasus pembunuhan Brigadir J oleh jenderal bintang dua Ferdy Sambo.

Kemudian, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang, berawal dari kepanikan akibat tembakan gas air mata oleh polisi.

Hingga terbaru, kasus tertangkapnya Teddy Minahasa, yang tersangkut kasus jual beli narkoba.

Baca Juga: Begini Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan Setelah Teddy Minahasa Jadi Tersangka Narkoba

Artikel Terkait