Find Us On Social Media :

Ritual ‘Memukul Kaki Pengantin Pria’, Tradisi Pernikahan Tradisional Korea yang Masih Dilakukan

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:00 WIB

Pyebaek, salah satu ritual pernikahan tradisional Korea yang dilakukan setelah upacara pernikahan.

Kotak itu lalu diberikan kepada orangtua pengantin wanita yang akan memeriksa isi hadiah baru mereka itu.

Pria yang membawa kotak sejauh perjalanan itu kemudian diberikan makanan yang lezat oleh keluarga calon pengantin wanita.

Keluarga mempelai wanita kemudian membalas pemberian hadiah, ini disebut yedan.

Keluarga pengantin wanita mengirimkan sekotak barang  yang cocok untuk pengantin pria, seperti anggur, dompet, dll.

Menerima yedan berarti penerimaan resmi pernikanah antara kedua keluarga dan membuat kegembiraan serta perayaan.

Setelah itu keluarga mulai merakit sisa keperluan yang dibutuhkan untuk pernikahan.

Termasuk surat-surat pernikahan, sutra dan satin (yang melambangkan Yin dan Yang), hanbok, permata, dan 5 kantong gandum.

Juga disertakan surat dari ayah pengantin pria kepada ayah pengantin wanita yang mengungkapkan rasa terima kasih karena mengizinkan putri mereka yang berharga untuk bergabung dengan keluarga mereka.

Lima kantong gandung berwarna mewakili lima hal, yaitu kantong hijau berisi ketan (hidup bersama selamanya), kantong merah berisi kacang merah (keberuntungan), kantong kuning berisi pasta kedelai (kebajikan pengantin wanita0, dan kantong hijau berisi cemara (masa depan).

Upacara pernikahan

Melansir creatrip, dalam pernikahan tradisional Korea yang sebenarnya, tidak ada pembawa acara, sehingga orangtua biasanya berdiri di meja, membungkuk satu sama lain, minum, dan mengatur pengumuman pernikahan.

Ketika budaya pernikahan Barat diperkenalkan ke Korea, upacara pernikahan tradisional pun berkembang.