Jangan Tertawa! Salah Satu dari 10 Aturan Etiket Paling Aneh dalam Sejarah Inggris

K. Tatik Wardayati

Penulis

Etiket paling aneh dalam sejarah Inggris.

Intisari-Online.comEtiket, aturan, atau kebiasaan tentang perilaku yang dapat diterima, dalam setiap budaya tentunya berbeda-beda.

Di Inggris, etiket ini telah ada selama ratusan tahun, dan bahkan ada yang berlaku hingga hari ini untuk situasi sehari-hari dan acara formal.

Banyak dari aturan ini sama akrbanya sekarang seperti berabad-abad yang lalu, terutama dalam hal tata krama.

Banyak etiket dari masa lalu Inggris yang rupanya tidak hanya ketinggalan zaman, tetapi benar-benar aneh.

Berikut ini sepuluh aturan etiket paling aneh dalam sejarah Inggris.

1. Mengusap tangan di atas taplak meja!

Pada Abad Pertengahan, para ksatria yang kembali ke Inggris dari Perang Salib membawa kembali kebiasaan sopan menyeka tangan mereka di taplak meja, bukannya menjilati jari-jari mereka.

Di zaman Tudor dan Stuart, para tamu di pesta makan malam sering kali duduk dengan kain menutupi bahu mereka.

Selama makan, mereka akan menyeka jari-jari, serta perlatan makan mereka, di atas kain.

2.Membawa peralatan makan sendiri

Konsep tuan rumah yang menyediakan peralatan makan untuk setiap tamu, baru belakangan hadir di Inggris.

Selama berabad-abad, orang membawa pisau pribadi yang kecil dan runcing.

Di rumah, di kedai minuman, dan saat makan di rumah orang lain, mereka akan mengambil pisau milik sendiri tadi dan menggunakannya untuk makan bersama.

Pisau itu sangat diperlukan di dunia abad pertengahan dan Tudor, digunakan untuk memotong, menyodok, menusuk, dan merobek makanan.

Meskipun tamu terkadang juga menggunakan sendok, bahkan tangan mereka untuk makan saat makan bersama.

Barulah pada paruh kedua abad ke-17, rumah tangga yang kaya mulai memberikan peralatan makan kepada para tamu.

Tetapi di masa Raja George II, banyak tamu makan malam masih datang dengan pisau dan sendok mereka sendiri.

Garpu baru benar-benar digunakan secara luas sebagai peralatan makan di Inggris pada abad ke-18.

3. Gunakan pintu masuk pedagang

Di era Victoria dan awal abad ke-20, orang mendapatkan jumlah barang yang dikirim secara mengejutkan, seperti batu bara, daging, susu, dan ikan.

Pengirim yang mengantarkan barang harus masuk melalui pintu samping atau pintu belakang, seperti yang dilakukan petugas rumah saat tidak sedang mengantar tamu.

Ini dikenal sebagai ‘pintu masuk pedagang’, melansir Sky History.

4. Jangan minta maaf jika memecahkan gelas1

Di pesta makan malam gaya Victoria, jika seorang tamu menjatuhkan sepotong peralatan makan, menjatuhkan anggur, atau memecahkan gelas, meminta maaf atas kesalahan itu dianggap sebagai sebuah kesalahan, bahkan untuk berkata-kata apa pun!

Kecelakaan itu pada dasarnya diabaikan, dengan tamu yang canggung dan sisa pesta akan berlalu dalam diam.

Pelayan dengan berjalan perlahan-lahan, tentu saja, akan datang dan diam-diam membersihkannya.

5. Jangan tertawa!

Selama berabad-abad, penulis etike dari Daniel of Beccles hingga Earl of Chesterfield sangat menyarankan agar pria dan wanita tidak tertawa.

Dianggap tidak sopan dan vulgar bila tertawa terbahak-bahkan, atau bahkan tertawa dengan cara yang mencolok.

Idealnya, tawa harus ditahan, dengan mulut tertutup dan tanpa tubuh gemetar.

William Pitt the Elder, perdana menteri tahun 1766 -1768, bersikeras bahwa ‘lebih baik tersenyum daripada tertawa terbahak-bahak’.

Aturan etiket ini mungkin dimaksudkan untuk acara-acara publik dan pesta makan malam formal, karena tertawa terbahak-bahak adalah hal yang wajar, bahkan untuk orang Georgia kelas atas.

6. Jangan lupakan siapa pun

Di Georgian England, tuan dan nyonya diharapkan untuk mengenali dan mengakui siapa pun yang mereka temui yang sebelumnya mereka kenal.

Jika mereka gagal melakukannya, maka itu dikenal sebagai ‘memotong’, dan ‘memotong’ seseorang adalah masalah besar.

Para wanita, jika terpaksa melakukannya, lebih dapat menghindarinya, tetapi bagi seorang pria, ‘memotong’ seseorang dapat menyebabkan noda besar pada karakter mereka.

Jika seorang wanita bertemu seseorang yang mereka kenal di jalan, mereka tidak hanya harus melibatkan diri, tetapi juga harus berjalan dan berbicara.

Berdiri di jalan mengobrol, adalah larangan besar bagi seorang wanita!

7. Pastikan untuk meludah di lantai

Di Abad Pertengahan dan Tudor Inggris, kebiasaan meludah yang menjijikkan, lebih umum daripada sekarang.

Anne Boleyn, pada jamuan penobatannya pada tahun 1533, memiliki dua dayang yang hadir yang bertugas mengangkat kain untuk diludahinya, dan ini dilihat sebagai perilaku yang cukup agung.

Tata krama meja abad pertengahan menyebutkan bahwa meludah di seberang meja makan tidak sopan, tetai meludah di lantai, tidak masalah.

Demikian pula, bersendawa itu baik-baiks aja, tetapi Anda harus melihat ke langit-langit saat melakukannya.

Pada Abad Pertengahan itu juga umum, dan mungkin tidak dianggap kasar.

8. Jangan melayani tiga belas tamu

Sebuah tradisi di pesta makan malam Inggris adalah akan bernasib buruk jika melayani tiga belas tamu.

Jika sebuah pesta mengundang tiga belas tamu, banyak rumah dan perusahaan yang mendapat tamu keempat belas yang bodoh.

Napoleon memiliki restoran keempat belas untuk selalu menghindari duduk di jamuan makam malam dengan jumlah tamu yang tidak beruntung.

Sejak tahun 1920-an, Savoy Hotel di London telah mendudukkan seekor kucing kayu hitam, bernama Kaspar, sebagai makan malam tambahan di ruang makan pribadinya.

9. Ingat aturan emas!

Jika saat makan malam, istri tuan membohongi Anda, maka Anda harus berpura-pura sakit, dan yang terpenting, jangan beri tahu tuannya!

10. Tidak ada kucing

Semua orang menyukai anjing dan kucing, bahkan saat makan malam.

Ada vas Yunani kuno yang menggambarkan anjing dan kucing dalam adegan makan malam dengan manusia.

Satu pedoman tata krama abad pertengahan mengingatkan anak-anak untuk tidak membelas anjing dan kucing di meja makan.

Pada abad ke-17, hewan peliharaan kucing dibuang dari meja makan, dengan satu peraturan yang secara khusus memberi tahu pembaca untuk tidak membawa kucing ke undangan makan malam.

Namun, selama berabad-abad, dari Roma Kuno hingga Inggris Victoria, makan malam dengan anjing dapat diterima dan bahkan dianjurkan.

Anjing-anjing bersantai di dekat perapian ruang makan atau duduk di dekat kaki tuan rumah, siap untuk melahap sisa makanan, adalah pemandangan yang biasa.

Bukan hanya anjing dan kucing yang ikut dalam jamuan minum the.

Lebih dari empat abad sebelumnya, Daniel dari Beccles memberi tahu pembacanya, ‘Jangan naikkan kuda Anda di aula’.

Ini mungkin menyiratkan bahwa kuda tamu kadang-kadang dibawa ke dalam rumah sang tuan rumah.

Baca Juga: Inilah Pemakaman Kenegaraan Kerajaan dalam Sejarah Inggris, Mulai dari Ratu Mary II Hingga Raja George VI, Ada yang Salib Hiasannya Jatuh, Pertanda Buruk Pemerintahan Selanjutnya?

Baca Juga: Berhasil Meloloskan Diri Dari Penjara Inggris Sejak Tahun 1966, Mata-mata Ini Terungkap Keberadaannya Gara-gara Virus Corona, Ternyata Hidup Enak dan Menikmati Hari Tua

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait