Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Suporter Jadi Korban, Polisi Kembali Gunakan Gas Air Mata dalam Pertandingan Bola di Argentina

By Mentari DP, Sabtu, 8 Oktober 2022 | 15:30 WIB

Penggunaan gas air mata dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Intisari-Online.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, masih menimbulkan luka yang dalam bagi sepak bola Indonesia.

Sebab dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan itu 132 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara ratusan lainnya terluka dan masih dirawat di rumah sakit.

Tragedi itu bermula ketika ada kericuhan di akhir laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Ratusan suporter terlihat memasuki lapangan.

Akibatnya pihak keamanan menggunakan tembakkan gas air mata untuk menahan kericuhan.

Sayangnya, keputusan ini menjadi boomerang.

Ratusan orang yang menghindari tembakan air mata berdesak-desakan hingga terinjak-injak.

Sementara yang lainnya mengalami sesak napas, muntah, hingga pingsan.

Padahal penggunakan gas air mata dilarang dalam aturan FIFA sebagai induk sepak bola dunia.

Dari jumlah korban, maka tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu bencana olahraga terburuk di dunia.

Hampir seminggu kejadian ini, kini kembali suporter sepak bola tewas karena gas air mata.