Sudah Telepon Presiden FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Langsung Lakukan Ini pada Seluruh Stadion

Mentari DP

Penulis

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Intisari-Online.com - Setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi)langsung menghentikan sementarakompetisi Liga 1 2022-2023.

Tujuannya karena dia ingin semua pihakmengevaluasikerusuhan diStadion Kanjuruhan.

Bahkan Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kapolri, Menpora, dan Ketua Umum PSSI untuk evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan.

Tak sampai disitu, Presiden Jokowi juga sudahberkomunikasi dengan Gianni Infantino pada Senin (3/10/2022) kemarin.

Ada beberapa hal yang dibahas Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA tersebut.

Di antaranya soal soal tragedi Kanjuruhan, tapi juga soal Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2023.

"Pada saat saya bicara hari Senin, telepon dengan Presiden FIFA," ungkap Presiden Jokowi seperti dilansir dari kompas.com pada Kamis (6/10/2022).

Kata Presiden Jokowi, Presiden FIFA mau membantu memperbaikitata kelola sepak bola Indonesia.

Tujuannya agar tragedi Kanjuruhan tidak akan terulang lagi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi akan melakukan evaluasi total terhadap sepak bola Indonesia.

Sepertimanajemen pertandingan, stadion, penonton, waktu, dan pengamanan di stadion.

Untuk stadion, Presiden Jokowi langsungmemerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dia meminta Menteri PUPR untukmengaudit seluruh stadion tim Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3 dalam kurun waktu satu bulan.

Tujuan audit itu adalah untuk menemukan kelemahan-kelemahan struktural dalam stadion. Khususnya akses pintu keluar dan masuk setiapstadion.

"Audit itu untuk memperbaiki, baik itu pintu, pintu gerbang, kemudian posisi duduk, pagar dll," tegas Presiden Jokowi.

Sebab kata Presiden Jokowi, keselamatan penonton harus diutamakan.

Sementara soal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi meminta tugas harus diselesaikan paling lama satu bulan.

"Sama seperti audit stadion, untuktim gabungan, selama sebulan saya minta secepatnya."

Meski begitu, apapun keputusan FIFA, apakah hukuman atau sanksi bagi Indonesia, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada FIFA.

"Keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA," tutup PresidenJokowi.

Baca Juga: Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ayah Ini Sampai Buka 50 Kantong Jenazah Untuk Cari Anaknya yang Hilang

Artikel Terkait