Penulis
Intisari-Online.com -Konsorsium 303, keamanan untuk situs judi online di Indonesia ternyata bukan sekedar rumor.
Sebelumnya dalam rapat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Komisi III DPR, keberadaan soal Konsorsium 303 sempat dipertanyakan.
Pasalnya sejumlah Anggota Komisi III mendapatkan diagram Konsorsium 303 yang struktur kepengurusannya terdapat nama Ferdy Sambo dan sejumlah nama pejabat Polri lainnya.
NamunKabareskrim Polri periode 2009-2011, Komjen (Purn) Ito Sumardi, menilai bahwa diagram Konsorsium 303 soal tuduhan jaringan perjudian yang melibatkan Ferdy Sambo boleh jadi dibuat oleh internal Polri.
“Dari diagram yang tersebar selama ini, kalau saya melihat, yang buat diagram itu pasti bukan orang sembarangan,” kata Ito dikutip Kompas TV pada Rabu (5/10/2022).
Ito membuka kemungkinan bahwa diagram itu dibuat oleh anggota Polri yang barangkali merasa ingin menyampaikan sesuatu, tetapi tidak berani secara langsung, sehingga menyampaikannya lewat diagram anonim seperti itu.
Dalam skala kecil, polisi yang terlibat mungkin di tingkat polsek dan polres, sedangkan tingkat menengah di tingkat polda.
Aiman Witjaksono, presenter KOMPAS TV, melakukan wawancara dengan pengusaha judi online yang menjadi anggota Konsorsium 303.
Dalam tayangan program AIMAN, Senin 3 Oktober 2022, bekas anggota Konsorsium 303 disamarkan namanya menjadi Ali.
Ali bercerita setiap judi online yang beroperasi di Indonesia wajib menyetorkan uang keamanan kepada Konsorsium 303.
Untuk situs judi online yang kecil, angka yang dipatok untuk keamanan oleh Konsorsium 303 minimal Rp20 juta.
Tapi untuk situs judi online yang besar, setorannya bisa mencapai puluhan miliar rupiah ke Konsorsium 303.
Jika situs judi online tersebut tidak membayar tiap bulannya, ancamannya tutup hingga ditangkap oleh polisi.
Polisi yang menangkap, dijelaskan Ali bukan bagian dari Konsorsium 303, tapi tentu datanya dari Konsorsium 303.
Dalam pengakuan Ali, dirinya pernah ditangkap karena tidak setor 4 bulan kepada Konsorsium 303. Namun dasar penangkapannya ketika itu, bukan lantaran judi online.
“Karena saya nggak setor (ke Konsorsium 303),” kata Ali.
Ali tolak membayar uang keamanan ke Konsorsium karena berpikir tidak akan lama di Indonesia.
“Ya, mau keluar negeri untuk menjalankan bisnis judi online seperti ini, lebih aman, 100 persen lebih aman,” ucap Ali.
“Tidak ada yang mengganggu gugat (seperti Konsorsium) karena di luar resmi.”
Ia pun mencontohkan soal usaha judi online di Myanmar yang resmi tanpa pungutan seperti di Indonesia.
Baca Juga: Bukan 5 Inilah Sosok 11 Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ada Sambo Hingga Sosok Ini
(*)