Penulis
Intisari-Online.com -Nugroho Setiawan masuk ke dalam Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Nugroho Setiawanmerupakan eks Security Officer PSSI. Setelah keluar dari federasi, Nugroho menjabat sebagai security officer di Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Nugroho Setiawan bukanlah orang asing di bidang pengamanan pertandingan sepakbola.
Seperti yang kita tahuInsiden setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, yang menewaskan setidaknya 125 orang, menjadi peringatan keras.
Peringatan keras itu berlaku bagi Indonesia soal keamanan pertandingan, pemain sepak bola, serta penontonnya.
Pemerintah telah mengumumkan dibentuknyaTGIPFuntuk mengusut Tragedi Kanjuruhan.
Mengenai peristiwa di Kanjuruhan, Nugroho mengaku hanya bisa berkomentar secara normatif karena tidak berada di lokasi kejadian.
Ia menyoroti tiga poin yang mesti ada dalam penyelenggaraan pertandingan yang mesti disinkronisasi.
“Poin yang kesatu adalah kesamaan persepsi pengamanan di antara semua stakeholder. Yang kedua adalah kondisi infrastruktur, ini harus dilakukan assessment. Yang ketiga adalah supporter behaviour itu sendiri yang harus kita engineering,” kata Nugroho.
“Ketiga aspek ini harus tersinkronisasi, dan ketika kita melakukan penilaian risiko atau risk assessment, kita akan menghasilkan sebuah rencana pengamanan yang disetujui bersama, jadi suatu agreed behaviour and procedure,” lanjutnya.
Nugroho menduga sinkronisasi tiga hal tersebut kemungkinan tidak terjadi di Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, kesamaan persepsi antara pihak berwenang dalam pengamanan pertandingan sepakbola belum tercapai di Indonesia.
Sebelum ditunjuk sebagai anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho menyebut investigasi peristiwa ini mestinya dilakukan badan independen, bukan PSSI.
“Bagi saya satu orang (tewas) saja sudah luar biasa apalagi ini sampai 100 orang lebih. Jadi harus badan yang lebih tinggi atau independen,” kata Nugroho.
Nugroho Setiawanmemiliki lisensi Security Officer dari FIFA dan AFC, menjadi satu-satunya security officer aktif di Indonesia yang mengantongi lisensi FIFA.
Nugroho tidak lagi menjabat sebagai pengurus PSSI sejak 2020 silam.
Dalam wawancara bersama ABC News yang dikutip Kompas.com, ia mengaku terpaksa menyingkir dari federasi karena “politik.”
(*)