Find Us On Social Media :

Fetish Aneh Sultan Ottoman, Cetak Organ Intim Sapi untuk Cari Gundik

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 20:29 WIB

Kegilaan Sultan Ibrahim I terhadap gundiknya

Intisari-Online.com - Harem atau gundik kekaisaran era Ottoman merupakan kumpulan istri, pelayan, dan selir sultan, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan.

Keberadaan para gundik ini sekaligus menjadi simbol utama kekuasaan dan kekayaan Sultan. 

Institusi harem pertama diperkenalkan di masyarakat Turki dengan adopsi Islam, di bawah pengaruh Kekhalifahan Arab, yang ingin ditiru oleh Ottoman.

Ada juga contoh Sultan yang tidak menghormati wanita di harem.

Misalnya, Sultan Ibrahim yang gila.

Ibrahim I Ibrahim lahir 4 November 1615 meninggal 18 Agustus 1648 di Konstantinopel.

Sultan Utsmaniyah yang satu ini punya karakter yang tidak stabil.

Dalam sejarah Ottoman, Sultan Ibrahim I dikenal sebagai salah satu penguasa yang paling boros.

Ibrahim I (1615 – 1648), atau Ibrahim the Mad, memerintah sebagai sultan Kekaisaran Ottoman dari tahun 1640 hingga 1648, menggantikan saudaranya Murad IV.

Ibrahim menderita kesehatan yang buruk sepanjang masa dewasanya yang relatif singkat.

Karena serangan penyakitnya, Wazir Agung pertamanya sering membuat banyak keputusan politik untuknya.

Sementara itu, melihat kondisi anaknya, sang ibu Kosem, mendorong Ibrahim I untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin di Harem dengan hampir 300 selirnya, untuk menjauhkannya dari masalah.

Ibrahim I dengan senang hati pergi ke harem, di mana kemudian dia menjadi ayah dari tiga calon sultan dan sejumlah putri.

Tetapi, seperti dikutip historycollection.com, Ibrahim I aneh dalam hal seks.

Seorang sejarawan kontemporer menggambarkannya sebagaimana berikut ini:

“Di taman istana dia sering mengumpulkan semua perawan, membuat mereka telanjang, dan meringkik seperti kuda jantan berlari di antara mereka dan menidurinya".

Bukan hanya kesenangan dan jenis permainan yang gila.

Suatu hari, tiba-tiba, Sultan Gila bangun dan memerintahkan seluruh Haremnya yang terdiri dari 280 wanita diikat dalam karung berbobot, dan ditenggelamkan di laut.

Dia juga memiliki fetish untuk wanita gemuk. Suatu kali, dia melihat vagina sapi yang membuatnya terangsang, kemudian dia menyuruh seorang seniman membuat salinan emas organ intim sapi itu.

Ibrahim I pun mengirim salinan emas itu ke seluruh kerajaannya, dengan instruksi untuk menemukan seorang wanita dengan organ intim yang mirip.

Seorang wanita seberat 350 pon dengan bagian yang cocok akhirnya ditemukan, dan dia menjadi selir favoritnya.

Selain itu, Ibrahim juga memiliki fetish bulu, menghiasi pakaian, gorden, dinding, dan perabotannya dengan itu.

Bantalnya diisi dengan bulu, dan dia suka berhubungan seks dengan bulu musang.

Suatu kali Sultan Gila melihat putri cantik Mufti Agung, otoritas agama tertinggi kekaisaran, dan memintanya untuk menikah.

Ayahnya, yang menyadari kebejatan Ibrahim, mendesak putrinya untuk menolak.

Itu membuat Sultan Gila memerintahkan sang putri diculik dan dibawa ke istananya, di mana dia memperkosanya selama berhari-hari, sebelum mengembalikannya ke ayahnya.

Ibrahim akhirnya mengasingkan ibunya dan mulai menjalankan pemerintahan sendiri, dengan hasil yang membawa malapetaka.

Setelah mengeksekusi menterinya yang paling cakap, Sultan Gila mulai membelanjakan uangnya seperti orang gila.

Pada tahun 1648, pemberontakan rakyat pecah, dan massa yang marah mencabik-cabik Wazir Agung Ibrahim. Ibrahim digulingkan demi putranya yang berusia 6 tahun.

Sebuah fatwa kemudian dikeluarkan untuk mengeksekusi Sultan Gila, yang dilakukan dengan cara dicekik 18 Agustus 1648.

Baca Juga: Inilah Sosok Wanita Gurunya Para Gundik Kaisar China Zhu Changshu

(*)