Find Us On Social Media :

Delta Force, Pasukan Khusus AS Paling Rahasia yang Diizinkan Melancarkan Misi Senyap Membunuh dan Menculik Lawan Politik

By Agustinus Winardi, Selasa, 8 Mei 2018 | 18:00 WIB

Baca juga: Den Harin, Pasukan Khusus Paling Misterius yang Dianggap Lebih Hebat dari Kopassus

Penugasannya berkisar pada operasi gerilya, pembebasan sandera, antiteroris, termasuk penculikan dan pembunuhan politik (mungkin bekerjasama dengan Unit Para Militer CIA yang tak kalah silumannya).

Secara keorganisasian, Delta juga banyak menyadur sistem organisasi SAS.

Di markas besarnya di Fort Bragg, North Carolina yang disebut The Stockade, ditempatkan tiga skadron operasional A, B, dan C.

Setiap skuadron dipecah lagi ke dalam grup-grup yang disebut Troops. Dari Troops inilah tim-tim kecil berkekuatan empat orang (four-man patrol) berasal dan siap menjalani misi tempur spesifik.

Dalam melakukan infiltrasi, Delta kerap  dibantu Resimen Penerbangan Operasi Khusus 160 Night Stalkers. Walau sebenarnya Delta juga memiliki satuan penerbangan helikopter mandiri.

Uniknya helikopter ini disamarkan dengan warna dan registrasi sipil dan cara penyamaran itu bukan merupakan ‘gaya SAS’ melainkanm militer AS sendiri.

Baca juga: Pernah Bertempur Melawan Pasukan Khusus Inggris, Bikin Kostrad Mudah Taklukkan Kekuatan Pro PKI

Untuk pola rekrutmennya, Delta menganut sistem tiga langkah. Pertama, mendaftar secara umum setelah membaca iklan di markas-markas komando AD di seantero AS.

Kedua, berdasarkan katabelece dari sumber terpercaya, dan terakhir dari calon yang gagal memenuhi satu dari dua syarat yang diajukan.

Kadet umumnya berasal dari batalion Ranger dan unit-unit pasukan khusus lainnya.

Utamanya dari AD, berasal dari seluruh kecabangan termasuk pasukan Cadangan AD dan Garda Nasional AD.

Syarat khusus lainnya, mereka minimal harus menguasai dua bahasa asing selain bahasa Inggris. Misalnya bahasa Jerman dan Perancis.

Penggojlokan mental dan fisik dirampungkan dalam tiga-empat minggu. Disusul enam bulan  latihan berbagai teknik dan strategi tempur kemudian menjalani pendidikan keahlian.

Jika lolos dari dua tahap pelatihan keras itu, khususnya prajurit berpangkat  perwira langsung ditempatkan di unit-unit  operasional dan siap bertempur secara senyap serta rahasia di mana saja.