Gowes To Lombok: Menanti lahirnya Sang Iroman di Indonesia

Ade S

Penulis

Tiga orang pesepeda bersepeda menuju Lombok untuk menjadi saksi lahirnya 'manusia besi' atau sang Iron Man di Lombok

Penulis : Iman Sulaeman | Penikmat perjalanan dengan sepeda.

Intisari-Online.com -Ajang olah raga internasional berjuluk Ironman 70.3 Lombok, yang sempat tertunda selama 2 tahun lamanya akibat terpaan pandemi Covid-19, akhirnya dapat digelar pada 8 Oktober 2022 nanti.

Kompetisi yang yang menggabungkan olahraga renang sejauh 1,9 km yang berlokasi di pantai Holiday Resort, Lombok, lalu dilanjutkan dengan bersepeda 90,1 km dari Senggigi - Mataram, dan diakhiri half marathon dari Senggigi - Holiday Resort berjarak 21,1 km ini, seharusnya berlangsung pada Juli 2020.

Kemudian kembali diundur ke Juli 2021. Lalu dijadwal ulang lagi ke Juli 2022, sebelum akhirnya benar-benar baru bisa digelar pada awal Oktober nanti, dengan diikuti oleh sekitar 500 atlet triathlon dari berbagai negara.

Perjalanan event Ironman 70.3 Lombok yang begitu panjang dan berliku, dan akhirnya dapat berlangsung di Indonesia, benar-benar membuat saya penasaran, dan bertekad menjadi saksi lahirnya "manusia besi" atau sang Iron Man di Lombok.

Untuk itulah, sayaIman Sulaemanmengajak Eveline dan Paul S. Hutauruk menuju Lombok dengan cara bersepeda dari Jakarta, yang kami mulai pada 28 September 2022 lalu, dengan target tiba di Pulau Lombok pada tanggal 5 Oktober 2022 atau 8 hari perjalanan.

Perjalanan Jakarta-Lombok yang kami lakukan tidak akan 100% mengayuh sepeda, melainkan juga memadukannya dengan penggunaan transportasi publik, yaitu kereta dan kapal laut.

Cara ini dilakukan dengan harapan agar perjalanan kami bertiga bisa di "copy paste" oleh siapa pun untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan bersepeda.

Setiba di Lombok nanti, kami berencana untuk bersepeda memutari lintasan balap Sirkuit Mandalika pada 6 Oktober 2022, dalam rangka ikut memeriahkan pelaksanaan Ironman70.3 Lombok. "Jadi kapan lagi mencoba lintasan sirkuit Mandalika, walau hanya dengan sepeda," ujar kami!

Berikut rencana jadwal perjalanan kami :1. 28 September 2022 Jakarta - Pamanukan Keterangan : Sepeda

2. 29 September 2022Pamanukan - CirebonKeterangan : Sepeda

3. 30 September 2022Cirebon - PekalonganKeterangan : Sepeda

3. 1 Oktober 2022Pekalongan - SemarangKeterangan : Sepeda

4. 2 Oktober 2022Semarang - Yogyakarta Keterangan : Sepeda

5. 3 Oktober 2022Yogyakarta - Surabaya- Melakukan sejumlah rangkaian kegiatan dari pagi hingga siang hari di Yogyakarta. Keterangan: Menuju Surabaya dengan kereta malam.

6. 4 Oktober 2021Surabaya - Lombok - Melakukan sejumlah rangkaian kegiatan dari pagi hingga siang hari di Surabaya. Keterangan: Menuju Lombok dengan kapal laut pada malam hari.

7. 5 Oktober 2022-Tiba di Lombok dan gowes menuju penginapan dan beristirahat.

8. 6 Oktober 2022- Gowes menuju Sirkuit Mandalika yang saya gambarkan sebagai berakhirnya perjalanan atau FINISH, sekaligus menjajal lintasan balapnya satu hingga dua putaran dengan bersepeda, bersama para atlet ironman70.30 Lombok dari berbagai negara dan masyarakat Lombok yang keren!

9. 7 Oktober 2022- Mencoba ikut pemanasan dan latihan bersama para atlet Ironman70.3Lombok dari berbagai negara di area pertandingan sesungguhnya.

10. 8 Oktober 2022Pelaksanaan Ironman70.3 Lombok dan akan menjadi saksi lahirnya manusia besi pertama di Indonesia.

Sejarah Ironman

Kompetisi Ironman triathlon yang pemenangnya disebut "atlet super" bermula dari perdebatan panas klub renangMid Pacific Road Runners dan klub renang Waikiki Swim Club, soal siapakah atlet terkuat di bumi. Seorang pelari atau perenang?

Perdebatan kedua klub renang itu semakin ramai dan menjadi perhatian publik ketika John Collins, seorang komandan angkatan laut, mengajukan pendapat berbeda. Menurut sang jenderal perang ini, atlet pesepedalah yang lebih unggul dibanding atlet renang dan lari.

Untuk membuktikan itu semua, akhirnya pada 18 Februari 1978, di pulau Kailua-Kona, Hawai’i, dilangsungkanlah lomba triathlon pertama, untuk membuktikan siapa atlet terkuat diantara cabang olah raga lari, renang dan bersepeda.

Pada lomba Ironman pertama peserta harus berenang sejauh 3.86 kilometer, bersepeda sejauh 180.25 kilometer, dan lari marathon 42.20 kilometer.

Pada ajang Ironman pertama, hanya 15 atlet yang ikut berkompetisi, dengan 12 diantaranya berhasil menembus garis finish.

Gordon Haller menjadi manusia pertama yang mendapatkan titel sang "manusia besi" dengan catatan waktu 11 jam, 46 menit dan 58 detik.

Pada pelaksanaan Ironman kedua pada tahun 1979, Lyn Lemaire menjadi satu-satunya peserta wanita yang ikut, dan disebut-sebut sebagai Ironman wanita pertama.

Bayar Royalti ke Marvel Entertainment

Kesamaan nama dan penyebutan “Iron Man” dan “Ironman” mengharuskan pengelola World Triathlon Corporation (WTC) sebagai pelaksana event “membayar” royalti kepada pihak Marvel Entertainment.

Alasannya nama Iron Man, yang merupakan tokoh super hero ciptaan Stan Lee, lebih dulu muncul pada tahun 1963. Sedangkan triathlon dengan nama Ironman, baru diselenggarakan pada tahun 1978 atau 15 tahun kemudian.

Kedua belah pihak, WTC dan Marvel Entertainment juga sepakat adanya perbedaan dalam penulisan, yaitu "Iron Man" dan "Ironman" agar tidak membingungkan atau saling tertukar dalam penggunaanya.

Sementara itu WTC sebagai penyelenggara Ironman triathlon menegaskan pembayaran royalti kepada Marvel Entertainment bukanlah sebagai hal yang utama dalam kerjasama kedua belah pihak.

Triathlon Ironman70.3 Lombok

Direktur Eksekutif Ironman70.3 Lombok Arie Sukirno menyebut ada sekitar 500 peserta yang akan berkompetisi memperebutkan gelar "manusia besi" pada 8 Oktober nanti.

Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Gatot Hendrarto, berharap acara ini tidak hanya menjadi event olahraga, tetapi juga memberikan dampak positif untuk masyarakat Lombok

"Ini bukan semata-mata olahraga, tetapi event pariwisata yang dapat membangkitkan ekonomi Indonesia lebih baik. Paduan sport dan tourism merupakan dualisme yang punya beberapa efek luar biasa dalam rangka bangkit lebih kuat dari pandemi," jelas Gatot Hendrarto.

Artikel Terkait