Find Us On Social Media :

Jenderal Soeharto 'Bukan Pilihan', Terkuak Ini Alasan Soeharto Sama Sekali Tak Tersentuh Saat G 30 S PKI,

By Afif Khoirul M, Kamis, 29 September 2022 | 15:49 WIB

Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai pemimpin Operasi Jayawijaya

"Cerita ini bermula ketika Soeharto Pangdam Diponegoro, seorang anak buahnya komandan resimen namanya Yani, ketika Yani dianggat Bung Karno menjadi Kasad, menpangad kasad (menteru panglima angkatan darat)," jelasnya.

"Soeharto gak seneng, karena merasa dirinya lebih pantas, sehigga hubungannya di angkatan darat dingin," sambungnya.

"Lalu ada pengakuan jenderal Saidiman yang waktu itu kolonel di mbad, yang paham betul sikap dingin Soeharto," katanya lagi.

"Artinya Soeharto bukan bagian dari klik Yani, yang oleh PKI dianggap sebagai dewan jenderal," katanya.

Lebih lanjut Prof Salim Said juga menjelaskan mengenai Kostrad yang merupakan barang baru.

"Kostrad kan waktu itu barang baru, bukan kaya sekarang ada beberapa divisi," katanya.

"Jadi jika perang terjadi kontrad itu ada di batalyon-batalyon, sebagai second army, tidak langsung di bawah Soeharto" katanya.

Lalu, Refly Harun pun menyimpulkan bahwa Jenderal Soeharto tidak dianggap sebagai jenderal yang terpandang waktu itu.

"Jadi jenderal Soeharto bukan dianggap sebagai jenderal yang terpandang waktu itu," kata Refly Harun.

Sedangkan, dalam keterangan lain menurut Kolonel Latief, jenderal Soeharto tidak diculik karena dianggap loyalis Soekarno.

Sebelumnya ada wacana Dewan Jenderal berisi jenderal yang berencana melakukan kudeta pad Bung Karno, yang akhirnya menjadi incaran PKI.

"Karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).