Find Us On Social Media :

Kini Mendadak Main Film, Moeldoko Pernah Disebut Tak Patut Dicontoh oleh Anak Mantan Presiden

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 27 September 2022 | 14:55 WIB

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, bermain film pendek.

Intisari-Online.com – Masih ingat dengan Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada Kabinet Kerja periode 2019-2024, yang mantan Panglima TNI?

Moeldoko kali ini jadi bintang film, tapi filmnya bukan tayang di bioskop.

Moeldoko berakting di film pendek di Woko Channel.

Woko Channel merupakan channel YouTube paroki asal Kediri yang sukses menghibur penonton.

Moeldoko main film pendek di Woko  Channel itu pada episode 63.

Peran Moeldoko di film pendek tersebut sebagai seorang petani bernama Kang Moel.

Mantan Panglima TNI itu diceritakan tengah sibuk bekerja di tengah sawah, dengan kaus biru muda lengkap dengan topi warna hitam, layaknya petani.

Di episode ini Moeldoko beradu akting dan berdialog dengan Galino alias Pak No, bahkan Jenderal TNI (Purn) ini nyaris dipukul dengan kayu berukuran lengan orang dewasa oleh Galino, yang mengira Moeldoko adalah Gendut.

Di dalam cuplikan film pendek itu dikisahkan Galino kelabakan mencari Gendut yang memawa kabur sepeda motornya.

Seperti film lainnya di Woko Channel, setiap adegan konten selalu terselip hal-hal yang lucu dan kocak, yang sukses memancing gelak tawa, mengutip dari Tribunseleb.

Kini mendadak main film, Moeldoko ternyata pernah disebut tak patut dicontoh oleh anak mantan Presiden.

Adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, yang menyebut Moeldoko demikian.

Menurut AHY, sikap KSP Moeldoko bukan sikap dan perilaku seorang kesatria.

Menurut AHY pula, Moeldoko telah memungkiri pernyataannya selama ini bahwa dia menyebut tidak terlibat dalam upaya makar atau pengambilalihan kekuasaan di Partai Demokrat.

“Jadi, sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal,” ucap AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021), mengutip Suar (6/3/2021).

“Bukan sikap dan perilaku yang bisa dijadikan contoh yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia dan bagi generasi muda,” kata AHY lagi.

AHY dalam pernyataannya menyinggung bahwa dia dan Moeldoko sama-sama mantan prajurit TNI AD, yang dalam dunia keprajuritan, seorang junior harus menghormati seniornya.

Namun, menurut AHY, sikap yang ditunjukkan Moeldoko, menjadikannya senior yang di dunia keprajuritan, tidak bisa menjadi teladan.

Sebelumnya, Moeldoko kerap menampik keterkaitannya dalam kisruh yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Mengutip kompas.com, Moeldoko menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam upaya pengambilalihan Partai Demokrat pada 1 Februari 2021.

Moeldoko ketika itu mengatakan bahwa dia prihatin terhadap kondisi yang dialami  Partai Demokrat, kemudian meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak dilibatkan dalam permasalahan tersebut.

Lalu, kedua kalinya Moeldoko juga membantah ketika Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY menudingnya terlibat dalam gerakan kudeta.

Dia bisa mengambil langkah atas tudingan yang diberikan SBY tersebut, demikian tegas Moeldoko.

“Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya,” kata Moeldoko.

 Baca Juga: Dituding Ambil Keuntungan dari Obat Ivermectin yang Sempat Kontroversi, Kepala Staf Presiden Ini Sebut Tuduhan Kepadanya Hanya Hasil Pemberitaan Media, Nama Wanita Ini yang Jadi Sorotan

 Baca Juga: Dicekal Kejagung karena Diduga Terlibat Korupsi Jiwasraya, Sosok Ini Ternyata Pernah Jadi Staf Presiden Jokowi, Ini Alasan Moeldoko Bisa 'Kecolongan'?

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari