Ada 202.000 Manusia Jadi Tumbalnya, Ukraina Beberkan Jumlah Tentara Tewas Perharinya Akibat Perang Rusia-Ukraina

Afif Khoirul M

Penulis

Presiden Ukraina pun juga membeberkan jumlah korban berjatuhan di Ukraina yang membuat negaranya mengalami kerugian nyawa.

Intisari-online.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut hingga saat ini.

Bahkan situasinya makin mengerikan, setelah Vladimir Putin perintahkan kirimkan 2 juta personel militer cadangannya ke Ukraina.

Artinya, perang yang terus berlanjut juga berimbas dengan korban yang terus berjatuhan.

Presiden Ukraina pun juga membeberkan jumlah korban berjatuhan di Ukraina yang membuat negaranya mengalami kerugian nyawa.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa pasukannya telah menderita setidaknya 50 korban sehari selama konflik militer yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Dia mengklaim, bagaimanapun, bahwa pihak Rusia kalah beberapa kali lebih banyak.

Berbicara kepada outlet berita Prancis sebagai bagian dari program 'Face a Zelensky'.

Pemimpin Ukraina mengatakan bahwa Kiev memiliki perkiraan korban harian yang diderita oleh tentara Ukraina.

Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Moskow, tetapi mencatat bahwa angka-angka ini tidak sepenuhnya akurat.

"Jumlahnya sekitar 50 orang per hari. Tapi ini bukan angka pasti, karena kami tidak tahu berapa banyak tentara atau warga sipil yang tersisa di wilayah (yang dikuasai Rusia)," kata Zelensky.

Dia kemudian mengklaim bahwa ada "lima kali lebih sedikit" korban militer Ukraina daripada yang Rusia.

Dia lebih lanjut menguraikan bahwa posisi militer Ukraina bukanlah untuk menyebutkan jumlah pasti prajurit Ukraina yang tewas atau terluka.

Baca Juga: Terus Dituding Sebagai Penjahat Perang, Rusia Bongkar Cara Barat Lindungi Kejahatan Militer Ukraina dari Mata Dunia

Mencatat bahwa kita harus berhati-hati dengan jumlahnya, karena kita berbicara tentang kehidupan manusia.

Pernyataan Zelensky muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Rabu (20/9).

Bahwa pasukan Rusia telah kehilangan hampir 6.000 tentara sejak Moskow melancarkan serangan militernya di Ukraina.

Namun, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengklaim bahwa kerugian di pihak Ukraina sepuluh kali lebih tinggi, dengan perkiraan 61.000 tentara tewas dan lebih dari 49.000 terluka.

"Awalnya Angkatan Bersenjata Ukraina berjumlah antara 201.000 hingga 202.000 orang, dan sejak itu mereka menderita kerugian sekitar 100.000," kata menteri.

Shoigu menambahkan bahwa pasukan Rusia dan milisi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk juga dilaporkan telah melenyapkan lebih dari 2.000 "tentara bayaran" yang berperang untuk Kiev.

Membuatnya menyisakan lebih dari 1.000 orang asing yang masih berada di jajaran militer Ukraina.

Artikel Terkait