Kisah Ellen Sadler, Gadis Kecil yang Tidur Selama 9 Tahun Berturut-turut, Kasus Pertama yang Disebabkan oleh Penyakit Ini

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ellen Sadler, gadis yang tidur selama 9 tahun berturut-turut.

Intisari-Online.com – Revolusi industri, modernisasi industri medis, dan perubahan sosial yang berdampak pada generasi mendatang menjadi era yang menarik di abad ke-19.

Semua perubahan itu pada akhirnya memiliki dampak yang besar bagi umat manusia.

Dunia terkejut ketika seorang gadis tertidur dan tidak bangun selama sembilan tahun, dan ini adalah kasus pertama yang populer.

Adalah Ellen Sadler yang mengalami hal tersebut, kemudian dipopulerkan karena Penyakit Tidur atau Trypanosomiasis.

Ellen lahir pada 15 Mei 1859 di sebuah keluarga besar dengan 12 anak, dia adalah anak ke-10.

Keluarganya tinggal di sebuah desa kecil Inggris, yang letaknya antara Oxford dan Buckinghamshire yang dikenal sebagai Turville.

Di sinilah ungkapan ‘Gadis Tidur Turville’ berasal.

Ayahnya, bernama William Sadler, adalah seorang petani, tetapi meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Ibunya, Anne Sadler, kemudian menikah lagi dengan Thomas Frewen, seorang pekerja pabrik yang memperlakukan anak-anak Anne seperti anaknya sendiri.

Pada tahun 1871 ketika Ellen berusia sekitar 11 tahun, dia tidak menunjukkan ada masalah kesehatan sejak lahir.

Lalu, pada tanggal 29 Maret, dia tidur dengan saudara-saudaranya yang lain seperti malam-malam sebelumnya.

Satu-satunya perbedaan adalah dia tidak bangun keesokan paginya, meskipun sudah diteriaki, diguncang-guncangkan tubuhnya, dia tetap tidak bangun.

Pada mulanya, semua orang mengira dia telah meninggal, tetapi dia masih memiliki denyut nadi dan tubuhnya masih hangat.

Petugas medis setempat yang datang dan menganalisis situasinya mengatakan tidak pernah melihat hal ini sebelumnya.

Mereka tidak tahu apa yang menyebabkan keadaan hibernasi dalam seperti ini.

Bahkan para ahli seluruh negeri datang untuk melihat Ellen, tetapi tidak satu pun dari mereka mengetahui hal seperti ini sebelumnya.

Pada akhirnya setelah tersiar kabar luas tentang Ellen, orang-orang datang ke rumahnya menyumbangkan uang untuk tujuan penelitian, meskipun tidak tahu apa-apa.

Beberapa orang yang datang bahkan bersikeras mencoba membangunkannya, dengan berbagai jenis alarm, dan teknik apa pun, namun tidak satu pun berhasil.

Hingga surat kabar The Times, menerbitkan sebuah artikel pada tahun itu tentang kasus Ellen, dengan judul ‘Salah satu fenomena fisiologis yang paling luar biasa dan tidak dapat dijelaskan yang pernah ditemui’ (The Times 1871).

Dan ini benar-benar membuat Ellen populer, bahkan menarik orang-orang dari luar negeri untuk melihat gadis tidur itu.

Tidak hanya menyumbangkan uang untuk tujuan ini, mereka juga membayar sejumlah besar uang untuk helai kecil rambut Ellen.

Karena pendapatan keluarga itu mengerikan, mereka menerima beberapa permintaan yang akhirnya menghasilkan kekayaan, dan ini menjadikan penyelidikan federal.

Polisi setempat mengira keluarga itu menghasilkan uang dari gadis malang itu, tetapi mereka mengatakan bahwa orang-orang menyumbang atas kehendak bebas mereka, siapa pun boleh melihat Ellen tanpa membayar apa pun.

Melansir History of Yesterday, banyak orang bertanya-tanya bagaimana gadis itu masih hidup setelah berbulan-bulan tidak makan atau minum apa pun?

Rupanya sang ibu memberi makan bubur, susu, dan anggur dengan gula melalui teko kecil, namun setelah satu tahun dan rahang gadis itu terkunci, ibunya memberinya makan melalui celah kecil di mana salah satu gigi taringnya hilang.

Sayangnya, pada tahun 1880, sang ibu, Anne, meninggal karena serangan jantung mendadak.

Dokter mengatakan ini karena stres terus-menerus dan masalah mental yang membuat Anne putus asa berharap Ellen bangun, sehingga memicu kecemasan hingga menyebabkan serangan jantung.

Lima bulan setelah kematian ibunya, Ellen bangun setelah 9 tahun tidurnya yang panjang.

Dia tidur pada usia 11 tahun, dan dia bangun ketika umurnya 21 tahun.

Cukup lucu juga ketika dia benar-benar bangun pada Malam Tahun Baru pada tahun 1880.

Keesokan harinya, 1 Januari 1881, surat kabar pun menjadi ‘gila’, seluruh dunia tahu bahwa gadis Turville yang tidur panjang pun terbangun, meskipun semua orang sudah putus asa.

Ketika Ellen bangun, dia dikelilingi oleh saudara-saudaranya dan diberi kabar sedih bahwa kedua orangtuanya telah meninggal.

Ellen tidak pernah bermimpi apa pun, tapi dia merasa seperti terbangun dalam mimpi.

Bayangkan saja, tertidur pada usia 11 tahun dan kehilangan 10 tahun masa kanak-kanak, lalu bangun sebagai gadis muda.

Waktu cepat berlalu, dan Ellen benar-benar membutuhkan waktu untuk memahami semua yang terjadi.

Dan ketika Ellen bangun, secara mental dia masih berusia 11 tahun karena tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan apa pun termasuk pengalaman hidup.

Dengan bantuan bibinya, Grace Blackall, dia melakukannya dengan lambat.

Uang yang terkumpul ketika dia masih tertidur telah dihabiskan, itu berarti Ellen harus mencari nafkah, maka dia melakukannya dengan membuat kalung manik-manik.

Beberapa tahun kemudian dia menikah dengan seorang petani dari Reading dan melahirkan enam anak, salah satunya, Timaru Herald, akan meneruskan kisahnya.

Pada tahun 1901, Ellen meninggal tanpa penjelasan apa pun dan tidak ada catatan apa pun yang telah dilakukannya sebelum kematiannya.

Setelah Ellen bangun pada tahun 1880, Dr. Gelineua melihat kemungkinan apa yang menyebabkan Ellen tertidur lelap dan apa yang membangunkannya.

Tahun 1880 adalah pertama kali petugas medis memahami jenis penyakit yang menyebabkan tidur ini.

Istilah yang digunakan hari ini oleh petugas medis untuk menggambarkannya adalah Narkolepsi.

Kondisi otak yang langka menyebabkan seseorang tiba-tiba tertidur dalam jangka waktu lama.

Ini juga menyebabkan orang tersebut mengalami kelumpuhan tidur yang berarti mereka tidak dapat bangun.

Narkolepsi disebabkan kekurangan orexin yang merupakan hipokretin kimia otak yang membantu kita bangun dari tidur dan tetap terjaga di siang hari.

Meskipun narkolepsi tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, namun ini menyebabkan masalah mental yang parah bagi mereka yang mengalaminya, karena kehilangan sebagian besar hidupnya saat tidur selama bertahun-tahun.

Bisa jadi, kasus kematian dini Ellen disebabkan depresi karena dia kehilangan begitu banyak tahun masa mudanya.

Baca Juga: Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang Bikin Banyak Orang Mati dalam Lelap, Telah Berlangsung Hingga 100 Tahun Lebih Namun Belum Diketahui Penyebab Pastinya

Baca Juga: Echa, Siswi Berprestasi yang Dijuluki ‘Putri Tidur’ karena Sudah 10 Hari Tidur Tanpa Bangun

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait