Find Us On Social Media :

Dibongkar Oleh China, Terungkap Penyebab Perang Rusia-Ukraina Makin Berbahaya, Sampai Putin Kerahkan 2 Juta Tentara Cadangan Rusia

By Afif Khoirul M, Kamis, 22 September 2022 | 16:52 WIB

Kapal Rusia hancur dalam perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-online.com  - Dihadapkan dengan tekanan yang meningkat dari AS dan Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk mengeluarkan perintah mobilisasi parsial untuk memobilisasi pasukan cadangan, menunjukkan bahwa Barat merupakan ancaman bagi keberadaan Rusia.

Menurut para ahli China, ini adalah tanda yang jelas bahwa konflik di Ukraina akan terus meningkat.

Terutama karena Barat telah menyampaikan pesan anti-Rusia di Majelis Umum PBB dan membayangi prospek pembicaraan damai, menurut Global Times, sebuah publikasi Harian Rakyat.

Dalam pidatonya pada 21 September, Putin mengatakan bahwa "Rusia memerangi seluruh mesin militer Barat di Ukraina", menuduh Kiev semakin menjauh dari upaya untuk merundingkan perdamaian.

Pernyataan Putin muncul setelah empat wilayah di Ukraina, termasuk Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kherson, mengumumkan akan mengadakan referendum dari 23 hingga 27 September tentang pencaplokan Rusia.

Putin juga mengatakan bahwa Rusia akan "melakukan segala upaya untuk memastikan keamanan referendum di wilayah ini", menurut TASS.

Beberapa pakar China percaya bahwa referendum di empat wilayah Ukraina akan membuat konflik semakin rumit, berpotensi meningkat menjadi konflik antara Rusia dan Eropa, menurut Global Times.

Fakta bahwa Rusia mengeluarkan perintah mobilisasi parsial menunjukkan bahwa Moskow telah membuat penyesuaian taktis dalam kampanye saat ini dan menanggapi serangan balik dari Ukraina, membawa konflik ke tahap baru, kata Zhao Huirong, pakar urusan militer Rusia.

Eropa di Akademi Ilmu Sosial China, kepada Global Times.

"Konflik menunjukkan tanda-tanda melebar dan berkepanjangan, di mana Rusia dan Ukraina bertujuan untuk mendominasi atau bahkan kemenangan yang menentukan di medan perang, sehingga menciptakan peluang untuk negosiasi," kata Zhao.

Pakar China mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir dan peringatan Putin hanya dimaksudkan untuk mengingatkan Barat agar berhenti memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.