Penulis
Intisari-Online.com -Tato seperti yang melekat di tubuh Nana mantan anggota After School ternyata punya sejarah panjang.
Bahkan, dalam sejarahnya, tato memiliki berbagai makna atau fungsi. Mulai dari sesuatu yang buruk hingga sesuatu yang bernilai mulia.
Kata kunci "Nana" memang menjadi yang paling banyak dicari di Google pada Rabu (21/9/2022) pagi hingga siang.
Hal ini terjadi setelah mantan anggota After School tersebut tiba-tiba muncul dengan penampilan baru.
Wanita kelahiran Cheongju 14 September 1991 tersebut kini tampil dengan tubuh penuh tato.
Penampilan Nana tersebut pertama kali diketahui justru melalui akun Instagram miliknya sendiri.
Pemilik nama lengkap Im Jin-Ah ini sendiri tidak ragu untuk menampilkan tubuhnya yang kini bertato.
Tato-tato di tubuh Nana kemudian semakin terkespos saat dirinya menghadirikonferensi pers tentang film Confession, yang akan dirilis 26 Oktober 2022, di Lotte Cinema Konkuk University di Gwangjin-gu, Seoul.
Dalam balutan gaun hitam mini, terlihat bagian mana saja dari tubuh Nana yang kini sudah diisi oleh tato.
Mulai dari bahu, dada, tangan, hingga bagian kaki Nana kini sudahsudah tertoreh tinta hitam tato.
Bahkan, dalam beberapa foto menunjukkan bagaimana tato juga sudah melekat pada berbagai bagian sensitif Nana.
Meski mengejutkan, ternyata banyak warganet yang justru memberikan apresiasi tinggi pada penampulan baru Nana.
Sejarah tato
Meski kerap mengundang kontroversi, khususnya dalam bentuk stigma buruk, pada kenyataannya tato memiliki sejarah panjang.
Seperti dilansirHistory of Tattoos, pada dasarnya Tato memiliki berbagai macam makna bagi kehidupan manusia.
Ada yang menganggapnya sebagai sebuah tanda kehormatan namun ada juga yang justru menggunakan tato untuk menandai para narapidana.
Masyarakat China secara sengaja menorehkan tato di tubuh para narapidana sebagai tanda.
Sementara di Thailand, tato justru memiliki makna positif karena dianggap sebagai tanda pangkata atau untuk menandai suatu prestasi.
Di daerah yang memiliki sejarah lebih panjang yaitu Mesir, tato yang kini biasanya dimiliki oleh pria, justru banyak tertoreh di tubuh wanita.
Hal ini terjadi karena pada zaman Mesir Kuno, tato akan menggambarkan posisi kelas dari seorang perempuan.
Namun, di tempat dan era yang tidak jauh berbeda pula, tato justru menjadi salah satu bentuk hukuman, sekaligus penyembuh penyakit.
Keberadaan tato-tato zaman dulu salah satunya diketahui padaÖtzi si Manusia Es, mumi yang terawat dari tahun ke-4 SM.
Sementara di Siberia dan Mesir Kuno,tato ditemukan di tubuh mumu Pazyryk dan Mumi Amunet.
Kejayaan tato sempat mengalami masa redup kala ajaran kristen mulai menyebar di Eropa.
Sebab saat itu, tato sudah memiliki stigma yang sangat buruk sampai orang-orang yang memilikinya dianggap biadab.