Find Us On Social Media :

Rusia Ditusuk dari Belakang oleh Turki, Erdogan Minta Putin Kembalikan Wilayahnya

By Mentari DP, Sabtu, 24 September 2022 | 10:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Intisari-Online.com - Pada awal perang Rusia dan Ukraina terjadi, Turki termasuk negara yang tidak menentang sikap Rusia.

Walau menjadi anggota NATO, Turki bahkan menjadi negara yang menolak menerima Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.

Semua itu karena Rusia tidak mau Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.

Tapi kini Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan malah menyerang balik Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (21/9/2022), Turki telah mengeluarkan peringatan besar kepada Rusia setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan memerintahkan Vladimir Putin untuk mengembalikan semua tanah yang "diduduki", termasuk Krimea.

Olga Lautman, seorang analis dan peneliti dengan fokus pada Kremlin yang juga merupakan Anggota Senior di Pusat Analisis Kebijakan Eropa, menulis di Twitter untuk membagikan berita eksplosif tersebut.

"Presiden Turki Erdogan mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus mengembalikan semua tanah yang telah diduduki Rusia, termasuk Krimea."

Presiden Erdogan bersikeras bahwa semenanjung Laut Hitam harus dikembalikan ke "pemilik yang sah".

Komentar tersebut, yang dibuat dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, kemungkinan akan memicu kemarahan di Rusia.

“Ketika kita berbicara tentang kesepakatan timbal balik, inilah yang kita maksud."

"Jika perdamaian akan dibangun di Ukraina, tentu saja, pengembalian tanah yang diserbu akan menjadi sangat penting.

"Ini yang diharapkan. Inilah yang diinginkan."

"Putin telah mengambil langkah-langkah tertentu. Kami juga telah mengambil langkah-langkah tertentu. Tanah yang diserbu akan dikembalikan ke Ukraina."

Presiden Erdogan juga ditanya apakah Rusia "harus diizinkan untuk mempertahankan Krimea".

Jawabannya, "Sejak 2014, kami telah berbicara dengan teman baik saya Putin tentang hal ini, dan inilah yang kami minta darinya."

"Kami memintanya untuk mengembalikan Krimea ke pemiliknya yang sah."

Bahkan Presiden Erdogan juga berani mengancam Presiden Putin.

“Jika Anda mengambil langkah maju ini, jika Anda bisa meninggalkan kami, Anda juga akan membebaskan Tatar Krimea dan Ukraina."

"Itulah yang selalu kami katakan. Tapi sejak itu, sayangnya, tidak ada langkah yang diambil."

Sikap Turki ini bisa menjadi pukulan pahitbagi Putin.

Sebab Erdogan adalah salah satu pemimpin dunia yang memiliki hubungan kuat dengan Rusia yang khawatir tentang perang Rusia dan Ukraina.

Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi khawatir soal perang Rusia dan Ukraina akan berlanjut.

Sementara Presiden Putin sendiri mengakui Presiden China Xi Jinping juga menyatakan "keprihatinan" selama pertemuan baru-baru ini.

Bahkan Presiden Rusia di Uzbekistan juga meminta Putin untuk mengakhiri ini sesegera mungkin.

Pada tahun 2014, Putin mengirim pasukan Rusia ke Krimea dan secara ilegal mencaplok semenanjung Laut Hitam.

Inilah yang memicu konflik selama bertahun-tahun di wilayah Donbas timur.

Baca Juga: Deolipa Yumara Yakin Menang dalam Sidang Gugatan, Rupanya Bukan Tuntutan Rp15 Miliar yang Jadi Incaran Mantan Pengacara Bharada E Itu, Melainkan Hal Ini