Find Us On Social Media :

Sisi Gelap Kekaisaran Ottoman yang Riuh dengan 2.000 Harem Sultan, Namun Bisa Jadi 'Neraka' yang Begitu Sunyi hingga Membuat Tak Waras

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 18 September 2022 | 14:22 WIB

(Ilustrasi) Harem Kerajaan Ottoman

Intisari-Online.com - Istilah harem berasal dari bahasa Arab haram yang berarti tempat terlarang. 

Kata itu pertama kali muncul di Timur Tengah, di mana harem terdiri dari sultan, ibu, saudara perempuan, istri, anak, dan selir.

Sistem harem, selir, atau pergundikan serupa yang berada di Asia Tenggara bernama zenana.

Zenana, yang artinya 'berkaitan dengan wanita' merupakan bagian dari rumah tangga khusus wanita dalam keluarga Hindu atau Muslim di Asia Selatan. 

Terlepas dari itu, Hagia Sophia yang dibangun sebagai gereja lalu sempat 'disekulerkan' dengan menjadi museum, pada 2020 lalu kembali berubah menjadi masjid atas perintah Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Awalnya, setelah dibangun sebagai gereja, pada 1453, era Kekaisaran Bizantium berakhir karena ditaklukkan oleh Sultan Mehmet/Mehmed II dari Kekaisaran Ottoman.

Setelah Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel, status Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid.

Namun di balik tuaian pujian pengubahan fungsi Hagia Sophia, inilah beberapa sisi kelam Kekaisaran Ottoman, termasuk keberadaan para haremnya:

1. Harem

Mungkin fitur yang paling menakutkan dari istana Topkapi adalah Harem Kekaisaran.

Ini terdiri dari 2.000 perempuan, kebanyakan dari mereka dibeli atau diculik sebagai budak, yang melayani sebagai istri dan selir sultan.