Kabar Gembira Bagi Penduduk Indonesia di Tengah Naiknya Harga BBM, Ini Rencana 'Nekat' Pemerintah Indonesia Untuk Dapatkan Minyak Murah, Meski Berisiko Kena Sanksi Amerika, Harga BBM Bakal Turun?

Afif Khoirul M

Penulis

Indonesia belum membeli minyak Rusia karena belum tersedia tetapi pemerintah terbuka untuk membeli minyak murah dari negara mana pun.

Intisari-online.com - Saat ini kenaikan harga BBM di Indonesia masih menjadi perhatian bagi penduduk Indonesia.

Meski demikian ternyata banyak solusi untuk mendapatkan harga BBM murah meriah.

Salah satunya adalah dengan membelinya dari Rusia, seperti yang dilakukan banyak negara di Asia.

Pasalnya, Rusia menawarkan harga minyak mentahnya dengan harga diskon.

Ini dilakukan Rusia untuk menarik perhatian beberapa negara Asia, yang terbukti memilih beralih ke Rusia.

Rusia satu-satunya negara yang berani menawarkan minyak mentah dengan harga diskon di tengah harga energi global yang sedang naik.

Barat sendiri telah mencoba berbagai cara untuk menghentikan Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia.

Indonesia belum membeli minyak Rusia karena belum tersedia tetapi pemerintah terbuka untuk membeli minyak murah dari negara mana pun, kata menteri energinya, Jumat (16/9).

Menteri Arifin Tasrif ditanya wartawan apakah Indonesia telah membeli minyak dari Rusia.

"Belum kami beli karena barangnya belum ada," katanya, sesuai rekaman sambutannya yang diberikan kementerian.

Dia mengatakan ada permintaan tinggi untuk minyak Rusia karena dijual di bawah harga internasional.

"Kalau ada minyak murah dari mana saja, tentu kita beli," tambahnya.

Baca Juga: Tak Ingat Pernah Menitihkan Air Mata Saat Kenaikan BBM Tahun 2008, Megawati Kini Justru Mati-Matian Dukung Pemerintah Naikan Harga BBM,'Bukan Karena Jokowi Presiden Dari PDIP'?

Setiap langkah untuk membeli minyak mentah Rusia dengan harga di atas batas yang disepakati oleh negara-negara G7 bisa membuat Indonesia terkena sanksi AS.

Ketika ditanya tentang kemungkinan sanksi, Arifin mengatakan itu akan menjadi perhatian, tetapi dia menggarisbawahi bahwa Indonesia belum bisa mendapatkan minyaknya.

Presiden Joko Widodo mengatakan kepada Financial Times awal bulan ini.

Bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan India dan China akan membeli minyak Rusia untuk mengimbangi meningkatnya tekanan pada tagihan subsidi energi negaranya.

Rusia kini tengah gencar menawarkan minyak miliknya dengan harga diskon.

Sasarannya adalah negara-negara di Asia sebagai sasaran konsumen baru minyak Rusia.

Rusia telah mendekati beberapa negara Asia untuk membahas kemungkinan kontrak minyak jangka panjang dengan diskon besar-besaran.

Karena pejabat AS terus mendorong rencana yang akan membatasi harga minyak negara itu, menurut seorang pejabat Barat.

Pembicaraan tentatif untuk menawarkan beberapa pembeli Asia diskon hingga 30%.

Mungkin merupakan tanda bahwa Rusia sedang mencoba untuk menghentikan diskusi oleh negara-negara Kelompok Tujuh (G7) tentang membuat pengecualian untuk sanksi Uni Eropa yang tertunda terhadap minyak Rusia, kata pejabat itu.

Rencana itu akan memungkinkan pihak ketiga untuk lebih mudah membeli minyak mentah Rusia dengan harga rendah yang ditetapkan oleh negara-negara Barat.

Indonesiabulan ini menaikkan harga BBM bersubsidi untuk menahan anggaran subsidi energi yang membengkak.

Artikel Terkait