Find Us On Social Media :

Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948, Diawali Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin

By Khaerunisa, Selasa, 13 September 2022 | 20:45 WIB

Amir Sjarifuddin digiring oleh aparat TNI setelah tertangkap pada November 1948 di Kudus, Jawa Tengah.

Intisari-Online.com - Permasalahan yang menjadi latar belakang pemberontakan PKI Madiun sangat kompleks.

Tetapi, latar belakang pemberontakan PKI Madiun ini diawali oleh jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin.

Amir Sjarifuddin sendiri dikenal sebagai sosok yang menorehkan perjuangan dalam tiga masa. Yaitu sejak pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, Pendudukan Jepang, hingga tiga tahun masa pertama Revolusi.

Setelah perjuangan meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia membuahkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Amir Sjarifuddin dipercaya menjabat sebagai menteri, di antaranya menteri penerangan dan menteri pertahanan.

Kemudian, ia pun menjadi perdana menteri Indonesia kedua setelah Sutan Sjahrir, sejak 3 Juli 1947 hingga berakhir pada 29 Januari 1948.

Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin pada 1948 terjadi setelah ia memimpin delegasi Indonesia dalam Perjanjian Renville, ia dituding membawa kerugian bagi Indonesia ketika mengadakan dengan Belanda tersebut.

Kabinet Amir Sjarifuddin pun tidak lagi mendapat dukungan, sejumlah partai politik menarik dukungannya dari pemerintah.

Kemudian, Mohammad Hatta menjadi sosok menggantikan Amir Sjarifuddin sebagai Perdana Menteri.

Fraksi Amir sempat ditawari posisi, tetapi tidak terjadi kesepakatan karena pihak Amir menginginkan posisi kunci.

Kala itu, setelah tidak dicapainya kesepakatan, Hatta akhirnya membentuk kabinet baru tanpa golongan sayap kiri.

Kecewa dengan keputusan Hatta, golongan sayap kiri mulai masuk ke pihak oposisi dan melakukan rapat di Surakarta pada 26 Februari 1948.

Rapat itu menghasilkan pembentukan Front Demokrasi Rakyat (FDR), yang dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi radikal. Programnya fokus untuk menentang program Kabinet Hatta.