Find Us On Social Media :

‘Tidak Sesederhana Tidak Bisa Makan di McD’, Ini Sanksi yang Bakalan Diterima Indonesia Bila Ngotot Beli Minyak Rusia yang Lebih Murah Demi Penuhi Kebutuhan Energi Rakyat

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 13 September 2022 | 10:35 WIB

Apa dampaknya bagi Indonesia bila membeli minyak mentah dari Rusia yang lebih murah?

Intisari-Online.com – Berdasarkan pertimbangan opsi, seperti harga yang murah, serta rencana penerapan batasan harga oleh negara G7, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah Rusia.

Karena Moskwa menawarkan diskon besar-besaran, maka tidak menutup kemungkinan bila Indonesia mengimpor minyak asal Rusia, mengutip Kompas.com yang melansir dari Business Insider.

“Semua opsi selalu kami pantau. Kalau ada negara dan mereka memberikan harga yang lebibh baik, tentu saja,” kata Presiden Joko Widodo, kepada Finance Times, Senin (12/9/2022).

“Ada kewajiban bagi pemerintah untuk mencari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan energi rakyatnya,” tambah Jokowi.

Meskipun demikian, Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, belum memutuskan menjadipembeli minyak Rusia.

Tetapi, karena adanya kenaikan bahan bakar 30 persen yang mulai diterapkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mempertimbangkan pembelian minyak mentah Rusia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sebelumnya menyebutkan bahwa Rusia menawarkan minyaknya dengan diskon 30 persen dari tarif internasional.

Setelah sebelumnya China dan India yang lebih dahulu membeli minyak mentah Rusia, maka Indonesia dinilai paling berpotensi mengekor negara-negara Asia tersebut.

Berbeda dengan negara Barat, yang telah memutuskan menghindari hubungan dengan Moskwa setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 yang hingga kini belum padam.

Bahkan Eropa memberlakukan embargo parsial pada minyak Rusia pada akhir tahun ini.

G7 pun mendorong pembatasan harga minyak Rusia, yang berarti akan membatasi pendapatan Rusia.

Lalu, apa sanksi yang akan diterima bila Indonesia ngotot membeli minyak Rusia yang jelas-jelas lebih murah dari tarif internasional?