Intisari-Online.com - Setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, Amerika Serikat (AS) dan Barat menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat pada Rusia.
Sanksi-sanksi Barat ini memaksa Rusia memutar otak untuk mempertahankan ekonominya dari kehancuran.
Salah satunya adalah menjual minyak mentahnya dengan harga murah-murahan pada negara yang bersedia membelinya.
Tak mau melewatkan kesempatan emas ini di saat negara-negara lain memboikot minyak Rusia, India pun masuk untuk mengambil peluang ini.
Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung telah menawarkan peluang bagi India untuk memenuhi kebutuhan energinya dengan harga yang lebih murah, melansir The EurAsian Times, Selasa (22/3/2022).
Dua perusahaan minyak besar milik negara, Indian Oil Corporation (IOC) dan Hindustan Petroleum Corporation Ltd, telah bersama-sama membeli 5 juta barel minyak mentah Rusia dalam beberapa minggu terakhir.
Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.
Namun, Moskow terpaksa menawarkan minyak mentahnya dengan harga diskon besar-besaran setelah sanksi Barat terkait dengan tindakan militernya terhadap Ukraina yang mendorong banyak negara untuk berhenti membeli minyak Rusia.
India menemukan ini sebagai peluang besar karena perusahaan minyak yang dikelola negara membeli minyak Rusia dengan harga $20-25 per barel untuk dikirim pada bulan Mei, dibandingkan kurs internasional yang berlaku $110 per barel (per 18 Maret).
Langkah ini merupakan cerminan dari kebijakan luar negeri independen India, sesuatu yang telah melekat sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR