Kemarin Blak-blakan Disebut 'Korban' Pelecehan Seksual, Kini Komnas HAM Beberkan Dugaan Putri Candrawathi Juga Ikut Tembak Brigadir J, Pengakuan Bharada E Langsung Jadi Sorotan

Mentari DP

Penulis

(kanan) Putri Candrawathi dan Bharada E, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Intisari-Online.com - Kasus pembunuhan berencanaBrigadir Jsedikit demi sedikit mulai terkuak.

Saat ini, sudah ada lima orang tersangka dalam kasuspembunuhan berencanaBrigadir J.

Mereka adalah Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Ma'ruf, danPutri Candrawathi.

Ferdy Sambo disebutkan sebagai dalang darikasuspembunuhan berencanaBrigadir J

Di mana dia tidak hanya orang yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J, namun juga ikut menembak.

Ferdy Sambo jugalah orang yang merekayasa skenario baku tembak yang tidak pernah ada. Serta merusak beberapa barang bukti.

Lalu ada sebuah dugaan muncul tentang benarkahPutri Candrawathi juga ikutmenembak Brigadir J?

Dilansir dari kompas.com pada Senin (12/9/2022), dugaan bahwaPutri Candrawathi juga ikut menembak Brigadir J pertama kali disampaikan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Menurut Komnas HAM,Putri Candrawathi kemungkinan bisa menjadi eksektor ketiga yang menembak Brigadir J.

Alasannya karena dia juga berada di lokasi kejadian.

Akan tetapi pengacaraPutri Candrawathi,Arman Hanis, langsung membantah keras bahwaPutri Candrawathi terlibat dalam penembakan Brigadir J.

Ada beberapa bukti, salah satunya rekonstruksi yang sudah digelaroleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Di mana tidak ada adegan atau bukti yang mengarah padaPutri Candrawathi ikut tembak Brigadir J.

Selain itu, dari keterangan para saksi dan tersangka, tidak ditemukan juga pernyataan tersebut.

Termasuk pengakuanBharada E.

MenurutKuasa hukum Bharada E, Ronny Talapesst,Bharada E sudah mengaku bahwa dia adalah eksekutor atau penembak Brigadir J.

Selain dirinya, Ferdy Sambo juga adalah orang menembak Brigadir J.

"Klien saya menjawab saya (Bharada E) pertama, dan FS (Ferdy Sambo) yang menembak terakhir," jelas Ronny.

Atas pernyataan itulah kini Komnas HAM, bersamaKomnas Perempuan dikritik berbagai pihak.

Sebab sebelumnya keduanya telah meminta pihak kepolisian menyelidiki kembali dugaan kasus pelecehan seksual yang dialamiPutri Candrawathi.

Padahal polisi sudah menutup penyelidikan itu karena tidak ditemukannya bukti yang mengarah padadugaan kasus pelecehan seksual.

Baca Juga: Dari Seorang Polisi Biasa, Tak Heran Bharada E Berani Lakukan Penembakan Brigadir J Sampai Tewas, Inilah Iming-iming Manis Ferdy Sambo Untuk Lindungi Bharada E

Artikel Terkait