Find Us On Social Media :

Pantas Sampai Dibilang 'Ngeles Mulu', Ternyata Ponpes Gontor Sudah Kadung Lakukan Ini untuk Tutupi Penganiayaan Santrinya, Nama Dokter Ini Terseret

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 7 September 2022 | 09:20 WIB

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor di Jawa Timur.

Intisari-Online.com – Seperti ramai diberitakan adanya seorang santri, AM, yang tewas di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten, Ponorogo, Jawa Timur.

Keluarga AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan, merasa bahwa Ponpes Gontor itu menutupi penyebab kematian AM.

Ketika jenazah AM tiba di Palembang tanggal 23 Agustus 2022, keluarganya mendapatkan surat keterangan dari RS Yasfin Darussalam Gontor, yang menyatakan bahwa AM meninggal karena sakit.

Dalam surat yang diterbitkan pada hari kematian AM itu juga dituliskan nama dokter yang menyatakan bahwa korban meninggal karena penyakit tidak menular.

 Kemudian surat kematian itu diberikan langsung oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari Gontor saat penyerahan jenazah.

Namun, menurut kuasa hukum keluarga korban Titis Rachmawati, ibu AM, Soimah, tidak mempercayai dengan meninggalnya AM karena sakit.

Maka sang ibu memaksa untuk membuka peti jenazah.

Ketika peti mati dibuka, terlihat kondisi jenazah tidak seperti orang sakit, malah banyak ditemukan luka lebam dari kepala sampai dada hingga mengeluarkan darah.

“Setelah didesak, pihak Gontor mengakui bahwa AM meninggal karena dianiaya, bukan sakit seperti yang tertulis di dalam itu,” kata Titis saat memberikan keterangan pers di Palembang, Selasa (6/9/2022), mengutip dari Kompas.com.

“Yang disesalkan adalah hal yang tidak konsisten ketika awal mengatakan anaknya meninggal karena sakit. Ketika mereka memaksa membuka jenazah melihat kondisi, ternyata dianiaya. Jadi terkesan ditutup,” kata Titis.

Lalu, apa kata Ponpes Gontor?

Melalui juru bicaranya, Noor Syahid, Ponpes Gontor mengatakan bahwa tidak ada niatan untuk menutupi kasus tersebut.