Berusia 3.000 Tahun, Sisa-sisa Kerangka dengan Tengkorak yang Tidak Utuh Ditemukan di Dekat Gunung Lykaion di Yunani, Benarkah Karena Pengorbanan Manusia?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kerangka manusia yang dikorbankan, berada di atas altar.

Intisari-Online.com – Penemuan sisa-sisa manusia ini membuat para ahli bingung.

Para arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka berusia 3.000 tahun di dekat Gunung Lykaion di Yunani.

Mereka percaya bahwa kerangka khusus ini sebenarnya adalah pengorbanan manusia.

Temuan ini diumumkan di Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Urusan Agama Hellenic.

Selama penggalian mereka, para arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka berusia 3.000 tahun.

Para ahli sampai pada kesimpulan bahwa kerangka ini adalah seorang remaja laki-laki ketika dia dikorbankan.

Kerangka itu ditemukan di Gunung Lykaion, yang dianggap sebagai tempat perlindungan yang didedikasikan untuk Zeus.

Para arkeolog telah bekerja di situs itu sejak 2007, dan telah menemukan berbagai macam objek.

Beberapa di antaranya adalah vas bunga, koin, korban bakaran hewan, dan patung hewan dan manusia.

Kerangka itu menjadi penemuan paling menarik sejauh ini.

David Gilman Romano, seorang profesor arkeolog Yunani mengatakan, “Beberapa sumber sastra kuno menyebutkan desas-desus bahwa pengorbanan manusia terjadi di altar, tetapi hingga beberapa minggu yang lalu, tidak ada jejak tulang manusia yang ditemukan di situs tersebut.”

Para ahli masih tidak yakin apakah kerangka ini benar-benar dikorbankan.

Mereka masih memiliki sebagian alter untuk digali.

Namun, bagian dari kerangka tengkorak hilang, dan para ahli berharap penggalian lebih lanjut akan mengungkapkan lebih banyak informasi.

Apakah kerangka itu pengorbanan atau bukan, ini adalah altar pengorbanan, jadi tempat ini bukan tempat di mana mengubur seseorang, bukan kuburan, menurut David Gilmano Romano.

Baca Juga: Berusia 2.600 Tahun, Prasasti Marmer Bertulisan Segel Darius I Ditemukan di Ukraina oleh Para Arkeolog Rusia, Bukti Kuat Kemenangan Persia Atas Pemberontakan Ionia

Baca Juga: Surat Pribadi Firaun Ini Ungkapkan Seperti Apa Politik di Mesir Kuno 3.000 Tahun Lalu, Terlihat dari Bahasa yang Digunakan Termasuk yang ‘Menyanjung’ Firaun dari Raja-raja ‘Boneka’

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait