Find Us On Social Media :

Manfaatkan Kekhawatiran Australia atas Pengaruh China, Orang Ini Ancam Akan Jual Pulau-pulau Strategis Miliknya pada China, Reaksi Australia di Luar Dugaan

By Tatik Ariyani, Kamis, 25 Agustus 2022 | 10:25 WIB

Ilustrasi Kepulauan Konflik (Conflict Islands)

Intisari-Online.com - Pengaruh China yang makin luas di Pasifik membuat kekhawatiran Australia makin besar.

Apalagi, setelah China menandatangani perjanjian keamanan dengan Pulau Solomon pada bulan April.

Dugaan tentang pangkalan lain di negara tetangga Indonesia, Papua Nugini (PNG), juga telah menimbulkan kekhawatiran serius.

Laporan Daily Mail Australia tertanggal 3 Juli mengatakan bahwa China menggunakan kekuatan ekonominya pada negara tetangga Pasifik Australia.

Dikatakan bahwa China telah menyerahkan $30 juta untuk mendapatkan zona ekonomi khusus di kota Kikori di Provinsi Teluk Papua Nugini dan berinvestasi lebih banyak.

Melansir The EurAsian Times, Selasa (12/7/2022), lebih lanjut, laporan tersebut menginformasikan bahwa proyek pembangunan futuristik senilai 8 miliar dollar AS akan mencakup bandara, fasilitas angkatan laut, dan instalasi militer yang dibangun di hutan dekat Teluk Orokolo – sekitar 250 kilometer barat laut ibu kota Papua Nugini, Port Moresby.

Lebih dari seminggu kemudian, kedutaan besar China di negara Pasifik Selatan itu membantah laporan Daily Mail tersebut.

Meski Australia khawatir dengan pengaruh China di Pasifik, namun tidak berarti Australia akan mengeluarkan dana tambahan untuk hal yang dianggapnya tidak perlu untuk membatasi pengaruh China.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada media lokal bahwa Australia akan melakukan banyak hal untuk menantang China, namun tidak akan membeli Kepulauan Konflik.

Melansir Russian Today, Rabu (25/8/2022), saat ini, pemilik Kepulauan Konflik (Conflict Islands) mengancam akan menjualnya ke China.

Pulau-pulau itu terdiri dari 21 atol karang yang terletak di lepas pantai timur Australia antara Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

Memperhatikan bahwa Kepulauan Konflik hanyalah beberapa dari lebih dari 500 pulau di daerah itu, Albanese berpendapat bahwa pembayar pajak Australia tidak dalam posisi untuk membeli semuanya hanya agar China tidak menguasai salah satu dari mereka.