Find Us On Social Media :

Bikin Seisi Dunia Ketakutan Setengah Mati, Mendadak China Mengirim Ribuan Tentaranya ke Rusia Setelah 7 Bulan Tak Melakukan Apa-apa, Benarkah Mau Ikut Berperang?

By Mentari DP, Jumat, 19 Agustus 2022 | 12:30 WIB

Hubungan militer Rusia dan China.

Intisari-Online.com - Rusia dan China sudah lama dikenal sebagai negara sekutu.

Namun ketika perang Rusia dan Ukraina dimulai, China belum melakukan apa-apa.

Tapi ketika perang Rusia dan Ukraina hampir terjadi selama 7 bulan lamanya, mendadak ribuan tentara China akan menuju ke negara sekutunya itu.

Apa rencana Rusia dan China kali ini?

Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (19/8/2022), ribuan tentara XI Jinping  akan menuju ke negara sekutunya, Rusia.

Tujuannya untuk berpartisipasi dalam latihan militer bersama, menurut laporan.

Mereka akan bergabung dengan banyak dari sejumlah negara lain, yang di mana negara-negara yang terlibat adalah musuh Baray.

Pada bulan lalu, Kremlin memang sudah mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan "Vostok" (Timur) meskipun perang sedang berlangsung di Ukraina.

Negara-negara yang terlibat dalam latihan militer itu di antaranya adalah China, Belarusia, Mongolia, Tajikistan, dan masih banyak lain.

India juga kemungkinan besar akan terlibat dalam latihan militer ini.

Jika India juga terlibat dalam latihan militer ini, maka ini bisa jadi peringatan keras untuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Sebab militer India merupakan negara militer terkuat ke-4 di dunia.

Meski AS saat ini merupakan negara militer terkuat di dunia. Namun nomor 2 hingga 4 adalah musuhnya.

Oleh karenanya, banyak yang bertanya mengapa India mau berpartisipasi dalam latihan militer dengan Rusia.

Sebab negara ini memang membatasi keterlibatan mereka dengan China. Tapi kerja sama militer dengan Rusia sekarang bisa merusak kekuatan internasional.

Sementara pihak China menekankan bahwa latihan militer itu tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini.

Kementerian Pertahanan China mengatakan, “Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara yang berpartisipasi, meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi, dan memperkuat kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan.”

Sebelum Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" di Ukraina, China dan Rusia memang mengatakan mereka memiliki kemitraan "tanpa batas".

Benarkah hal ini bisa menjadi penyebab perang dunia 3?

Baca Juga: Berhasil Tembakkan 4 Rudal ke Taiwan, Militer China Disebut Tak Bekerja Sebaik Militer Rusia dalam Menyerang, Namun Xi Jinping Akan Lebih Mudah Menang daripada Vladimir Putin, Kok Gitu?