Find Us On Social Media :

Menari-nari Sambil 'Menggigit-gigit' Ular Hidup di Mulut, Inilah Tradisi Suku Pedalaman yang Laki-laki Dewasanya Harus 'Lolos Tes' untuk 'Diterima'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 20 Agustus 2022 | 17:00 WIB

Suku Hopi yang Gemar Menari-nari Sambil 'Menggigit-gigit' Ular

Intisari-Online.com - Asal usul suku Hopi tidak diketahui, diperkirakan mereka dan orang-orang Pueblo lainnya adalah keturunan dari Leluhur Pueblo (Anasazi), yang oleh Hopi disebut Hisatsinom, “Orang Kuno.”

Hopi adalah kelompok suku paling barat dari Pueblo Indian, terletak di tempat yang sekarang timur laut Arizona, di tepi Painted Desert.

Budaya suku Hopi menekankan pada pernikahan monogami dan bersifat matrilineal.

Mereka berbicara dalam bahasa Uto-Aztecan Utara.

Orang Hopi juga mempraktikkan tempat tinggal matrilokal, di mana seorang suami baru menjadi bagian dari rumah tangga ibu mertuanya.

Ekonomi orang-orang Hopi bergantung pada pertanian dan, setelah penjajahan Spanyol, pada penggembalaan domba.

Melansir Britannica.com, produki tanaman utama adalah jagung, mereka juga menanam kacang-kacangan, labu, melon, dan berbagai sayuran serta buah-buahan.

Selain membangun rumah, melakukan sebagian besar upacara, membuat mokasin, dan menenun pakaian serta selimut, laki-laki juga bertani dan menggembala.

Wanita membuat keranjang dan tembikar, berkebun, membesarkan anak-anak, merawat orang tua.

Mereka juga bertanggung jawab atas tugas-tugas berat terkait menyediakan air dengan menimbanya dan membuat tepung jagung dengan menumbuknya dengan tangan.

Anak perempuan dan laki-laki memulai karir seremonial mereka segera setelah mencapai usia enam tahun dengan dilantik ke dalam tradisi keagamaan kachina.

Perempuan pada umumnya berperan sebagai pengamat dalam aspek-aspek publik dari upacara-upacara, kecuali dalam acara-acara yang melibatkan satu atau lebih dari tiga perempuan.

Laki-laki juga memiliki pilihan untuk bergabung dengan sejumlah masyarakat, termasuk melakukan inisiasi suku atau lolos dari tes yang berat dan mengadakan perayaan titik balik matahari musim dingin tahunan.

Ritual Hopi yang paling banyak dipublikasikan adalah Tarian Ular.

Acara ini diadakan setiap tahun pada akhir Agustus, di mana para pemain menari dengan ular hidup di mulut mereka.

Meskipun bagian dari Tarian Ular dilakukan di depan umum, pengunjung hanya bisa melihat secara singkat.

Meskipun mengasyikkan, sebagian besar dilakukan secara pribadi di kivas.

Beberapa aspek kehidupan Hopi sangat dipengaruhi penjajahan Spanyol, dan kemudian Amerika.

Terutama di antara ini adalah sengketa tanah antara Hopi dan Navajo tetangga.

Namun, banyak aspek kehidupan tradisional Hopi bertahan hingga awal abad ke-21.

Agama Kachina tetap hidup, dan tradisi kerajinan yang kuat bertahan di suku Hopi.

Perkiraan populasi awal abad ke-21 menunjukkan lebih dari 15.000 individu keturunan Hopi.

Baca Juga: Diincar oleh Ular Raksasa hingga Terbiasa Bawa ParangSeperempat Populasi Pria dari Suku di Pedalaman Hutan Asia Tenggara Ini Menjelma 'Pembunuh Mahir'

(*)